Suara.com - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher menilai tragedi penyerangan tenaga kesehatan oleh kelompok bersenjata di wilayah Kabupaten Bintang Pegunungan, Papua sebagai bentuk penghinaan terhadap kemanusiaan. Ia meminta pemerintah bisa mengambil pelajaran dari peristiwa tersebut supaya lebih memperhatikan tenaga kesehatan terutama di wilayah konflik.
Netty mengatakan kalau pemerintah masih konsen terhadap penanganan pandemi Covid-19. Bahkan dalam rapat bersama pemerintah, pihaknya terus menanyakan terkait insentif sebagian nakes yang belum dibayarkan.
"Oleh karena itu, kejadian ini mudah-mudahan menjadi satu sinyal bagi pemerintah untuk tidak bermain-main lagi dengan keselamatan, dengan hak dan perlindungan tenaga kesehatan kita," kata Netty dalam diskusi bertajuk "Peduli Lindungi Nakes di Daerah Konflik" secara virtual, Sabtu (25/9/2021).
Netty mengungkapkan untuk melahirkan satu orang tenaga kesehatan saja membutuhkan waktu serta proses yang panjang. Dengan demikian mereka yang telah mendedikasikan hidupnya sebagai nakes harus diperhatikan betul oleh pemerintah baik melalui kebijakan maupun dukungan anggarannya.
Di sisi lain, ia juga menyampaikan keprihatinannya serta duka yang mendalam atas gugurnya nakes bernama Gabriella Meilani saat penyerangan oleh kelompok bersenjata terjadi di Puskesmas Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua beberapa waktu lalu.
"Tentu saja kita sangat mengutuk kejadian tersebut. Karena itu merupakan penghinaan terhadap kemanusiaan," ujarnya.
Sebelumnya, Polda Papua melaporkan KKB telah menyerang tenaga kesehatan di Puskesmas Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Sebanyak 10 tenaga kesehatan menjadi korban penyerangan, 8 orang berhasil mengamankan diri di pos TNI, sementara dua orang nakes lainnya sempat ditahan oleh KKB.
Setelah dilakukan pencarian oleh TNI-Polri, satu orang berhasil ditemukan dalam keadaan hidup, dan satu lagi dalam kondisi meninggal dunia dan saat ini masih menunggu proses evakuasi.
Baca Juga: 89 Atlet Sepatu Roda dari 16 Provinsi Siap Bersaing di PON Papua
Seorang suster atas nama suster Gabriella Meilani (22) gugur dalam serangan KKB tersebut, ia kabur ke jurang hingga nyawanya tak terselamatkan.
Selain melakukan kekerasan terhadap tenaga kesehatan, KKB Ngalum Kupel pimpinan Lamek Alipki Taplo juga membakar fasilitas umum, mulai dari puskesmas, sekolah, pasar, kantor Bank Papua hingga perumahan guru dan tenaga medis.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
Terkini
-
Belum Kepikiran Banding, Jaksa Pasrah Hakim Vonis Ringan Nikita Mirzani?
-
Kejinya Sejoli di Karawang Pembunuh Bayi: Mulut Ditutup Lakban, Dibuang Pakai Tas Ransel
-
DPD RI Gelar DPD Award 2025 Perdana, Angkat Kiprah Pahlawan Daerah ke Panggung Nasional
-
Rampas Motor Emak-emak saat Bonceng Anak, Polisi Buru Komplotan Debt Colletor di Pulogadung
-
DPR Dukung Penyelidikan Korupsi Whoosh: Tidak Boleh Tebang Pilih!
-
Biar Tetap Eksis di Dunia Pendidikan, Begini Tantangan Pesantren Gembleng Para Santri
-
Modal Senjata Mainan, Pelaku Curanmor di Cengkareng Tewas Usai Diamuk Warga
-
Prabowo Minta Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah, Mendikdasmen Hingga Sejarawan Bereaksi
-
Pihak BGN Tegaskan Uang Rp5 Juta untuk Orang yang Bikin Konten Positif MBG Cuma Guyon
-
5 Fakta Korupsi Eks Bupati Sleman Sri Purnomo, Pengadilan Ungkap Alasan Penahanan