Suara.com - Fumio Kishida berhasil memenangkan suara partai dan akan menjadi perdana menteri Jepang yang baru setelah Yoshihide Suga mengundurkan diri. Dia memenangkan suara pada Rabu (29/9/2021).
Menyadur Channel News Asia, Kamis (30/9/2021), mantan menteri luar negeri berusia 64 tahun tersebut berhasil mengalahkan Taro Kono untuk akhirnya mendapatkan pekerjaan yang telah lama ia targetkan.
Ini adalah kedua kalinya Fumio Kishida maju menjadi calon perdana menteri setelah sempat kalah dari Yoshihide Suga pada tahun 2020.
Fumio Kishida secara luas dianggap sebagai politisi yang kalem dan rendah hati, meskipun hal tersebut kerap dianggap mengurangi karismanya.
Pria dari keluarga politisi Hiroshima tersebut telah berjanji akan menghabiskan banyak uang untuk stimulus pandemi. Ia juga berjanji akan mengatasi ketidaksetaraan pendapatan, dan menjauh dari ekonomi neo-liberal yang telah mendominasi politik Jepang selama dua dekade terakhir.
Fumio juga berjanji akan menangani pandemi Covid-19 dengan cara yang berbeda dari pemerintahan Yoshihide Suga.
"Saya tidak cukup baik. Saya pikir saya tidak memiliki keyakinan yang cukup," akunya saat kampanye pada awal bulan ini.
"Kali ini berbeda. Saya berdiri di sini dengan keyakinan kuat bahwa saya adalah pemimpin yang dibutuhkan saat ini," tegasnya.
Fumio Kishida sebelumnya menjabat sebagai kepala kebijakan LDP dan menjadi menteri luar negeri antara pada tahun 2012-2017.
Baca Juga: BTS Raih Penghargaan di 2021 FMA dan Dapat Sertifikat Double Platinum RIAA
Pada saat menjabat, ia sempat berunding dengan Rusia dan Korea Selatan, dua negara yang kerap bersitegang dengan Jepang.
Pada tahun 2016, Fumio Kishida juga ikut andil membawa Presiden AS Barack Obama ke Hiroshima dalam kunjungan bersejarah.
Namun terlepas dari reputasi liberalnya, Fumio Kishida dianggap kurang dibandingkan Kono dalam isu-isu sosial seperti pernikahan sesama jenis.
Kepala vaksin Kono mengatakan dia mendukung pernikahan sesama jenis dan menyerukan agar hal itu dibahas di parlemen. Tetapi menurut Fumio Kishida, ia belum mencapai titik untuk menerima pernikahan sesama jenis.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
Terkini
-
Komitmen TJSL, BNI Perkuat Ekonomi Kerakyatan dan Kelestarian Lingkungan di Desa Ponggok Jawa Tengah
-
MDIS Buka Suara soal Ijazah Gibran, PSI: Hentikan Polemik Jika Niatnya Cari Kebenaran!
-
Rizky Kabah Tak Berkutik di Kamar Kos, Detik-detik Penangkapan TikTokers Penghina Suku Dayak!
-
Sidang Praperadilan: Nadiem Makarim Masih Dibantarkan, Orang Tua Setia Hadir di Ruang Sidang
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Korban Jiwa Bertambah Jadi 9 Orang
-
Menteri Haji dan Umrah Datangi KPK di Tengah Penyidikan Kasus Korupsi Kuota Haji, Bahas Apa?
-
Mengulik Pendidikan Gibran: MDIS Tak Keluarkan Ijazah, Hanya Jalankan Kurikulum Universitas Asing
-
Bendera Merah Putih Robek di Puncak Monas Saat Gladi HUT TNI, Kapuspen: Bahan Kain Kurang Bagus
-
TNI Jelaskan soal Bendera Merah Putih Robek saat Gladi HUT TNI di Monas, Apa Katanya?
-
Rocky Gerung: Isu Ijazah Palsu Jokowi Akan Terus Dibahas Sampai 2029