Suara.com - Pernyataan bekas Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang menyebut institusi TNI sudah disusupi paham komunis ditanggapi Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar bahwa isu PKI sudah usang.
Menurut Muhaimin sekarang lebih baik menatap masa depan secara lebih baik. "Sudahlah, PKI ini sudah masa lalu, dan kita cenderung lebih baik saling memaafkan."
Akan tetapi, kata dia, sejarah tentang keberadaan PKI di Indonesia tetap tidak boleh dilupakan. "Sejarah pahit yang tidak boleh terjadi lagi."
Masyarakat Indonesia sekarang disebut Muhaimin membutuhkan kehadiran TNI yang teduh dan damai. Indonesia sedang memiliki banyak persoalan dan membutuhkan TNI, termasuk menangani pandemi Covid-19.
"Saya kira perdebatan soal komunisme distop saja," kata Muhaimin dalam laporan jurnalis Suara.com.
Dari internal TNI sendiri, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan tidak mau berpolemik soal dugaan penyusupan pendukung PKI di tubuh TNI.
Menurut dia tudingan tersebut tidak dapat dibuktikan secara ilmiah. Dia berkata, tidak bisa suatu pernyataan didasarkan hanya kepada keberadaan patung di suatu tempat.
Tudingan Gatot muncul setelah sejumlah patung tokoh negara yang dipajang di Museum Darma Bhakti Kostrad dihilangkan. Patung yang dihilangkan, di antaranya patung Presiden kedua Soeharto, patung Letnan Jenderal TNI Sarwo Edhie Wibowo, dan Jenderal AH Nasution.
Menurut Hadi, masalah tersebut sudah diklarifikasi oleh institusi terkait.
Pernyataan Gatot dianggap Hadi sebagai nasihat senior kepada para prajurit yang masih aktif untuk senantiasa waspada agar lembaran sejarah yang kelam tak terjadi kembali.
"Saya lebih menganggap statement tersebut sebagai suatu nasihat senior kepada kami sebagai prajurit aktif TNI untuk senantiasa waspada agar lembaran sejarah yang hitam tidak terjadi lagi," tutur Hadi dalam laporan Antara.
Sebagai institusi TNI, kata dia, prajurit TNI selalu mempedomani bahwa faktor mental dan ideologi merupakan sesuatu yang vital.
Baca Juga: Sejarah Peristiwa Gerakan 30 September 1965 dalam Berbagai Versi
"Untuk itu, pengawasan intensif baik secara eksternal maupun internal selalu menjadi agenda utama, bukan saja terhadap radikal kiri, tetapi juga terhadap radikal kanan dan radikal lainnya," kata Hadi.
Penghilangan patung sudah dibantah oleh Kepala Penerangan Kostrad Kolonel Inf Haryantana.
Dia berkata Kostrad tidak pernah membongkar atau menghilangkan patung sejarah penumpasan G30S/PKI di Museum Dharma Bhakti di Markas Kostrad.
"Tapi, pembongkaran patung-patung tersebut murni permintaan Letnan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution sebagai pembuat ide dan untuk ketenangan lahir dan batin," kata Haryantana.
Menurut dia, Kostrad tidak mempunyai ide untuk membongkar patung Soeharto, Sarwo Edhie, dan Nasution yang ada dalam ruang kerja Soeharto di Museum Dharma Bhakti di Markas Kostrad.
Ia menyebut ada permintaan sebelumnya dari Letnan Jenderal TNI Azmyn Yusri Nasution selaku pembuat patung-patung itu.
Azmyn, menurut Haryantana, meminta langsung kepada Pangkostrad Letjen Dudung Abdurachman untuk dapat menyerahkan patung-patung tersebut kepadanya.
"Patung itu yang membuat Letjen Purn AY (Azmyn Yusri) Nasution saat beliau menjabat Pangkostrad, kemudian pada tanggal 30 agustus 2021 Pak AY (Azmyn Yusri) Nasution meminta kepada Pangkostrad Letjen Dudung Abdurrachman untuk diserahkan kembali pada Letjen Purn AY (Azmyn Yusri) Nasution," katanya. [Rangkuman laporan Suara.com]
Berita Terkait
-
Cak Imin Soroti Makanan di CFD: Tujuannya Sehat, Tapi Jualannya Nggak Ada yang Sehat
-
Pemerintah Tolak Bantuan Internasional untuk Sumatra, Cak Imin: Kita Masih Kuat Kok
-
Bahlil dan Raja Juli Serang Balik Cak Imin Usai Suruh Taubat 3 Menteri, Pengamat: Dia Ngajak Perang!
-
Menhut Raja Juli Soal Sentilan 'Tobat Nasuha' Banjir Sumatra: Gus Imin Sudah Minta Maaf Via WA
-
Golkar Semprot Cak Imin soal 'Tobat Nasuha': Anda Bukan Presiden, Cuma Menko!
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Menko Usul WFA Nasional 2931 Desember 2025 untuk Dukung Mobilitas Nataru
-
Dana Kampanye Jadi Celah Korupsi, Pakar Sebut Pilkada Tak Langsung Tak Efektif
-
KPK Cecar Zarof Ricar Soal Percakapannya dengan Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan
-
Prabowo Bongkar Keterlibatan Oknum TNI-Polri dalam Tambang Ilegal dan Penyelundupan
-
KPK Pastikan Akan Panggil Gus Yaqut Pekan Ini untuk Kasus Kuota Haji
-
BGN Perketat SOP, Mobil Pengantar MBG Tak Lagi Masuk Halaman Sekolah
-
Dua Bibit Siklon Dekati Indonesia, Cek Daftar Daerah Berpotensi Terdampak
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin