Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meyakini ajang Formula E ke depannya tidak akan lagi menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Bahkan diyakini, dana untuk penyelenggaraan ajang balap mobil listrik itu akan mengandalkan sponsor.
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Widi Amanasto dana APBD yang dipakai hanya dipakai untuk commitment fee saja. Ia menganggap uang yang dikucurkan sebagai modal awal menggelar acara.
"Iya pasti, enggak pakai APBD. Yang sudah dibayarkan kemarin kita pakai untuk modal kita lah untuk awalnya itu. Nanti akan kita gulirkan terus untuk menjadi suatu bisnis baru," ujar Widi di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (6/10/2021).
Widi menyatakan, sudah banyak sponsor yang ingin mendanai ajang ini. Namun, pihaknya masih mengatur sejumlah hal seperti trek hingga susunan acara untuk bisa mendapatkan rencana pembiayaan.
"Sponsor sudah menunggu, antrian panjang. Tapi sponsor itu kan pasti liat proposalnya dong. Proposalnya belum ada, kita nyusun proposal, kita jual," jelas Widi.
Meski sudah banyak sponsor mengantre, Widi menyebut proposal belum selesai dibuat. Begitu perencanaan rampung, nantinya akan ada pengajuan ke berbagai pihak.
"Proposalnya menunggu lokasi dulu, kemudian jalurnya seperti apa. Terus sponsor kan juga mau titik ini, titik ini. Nah, itu baru kita susun," tuturnya.
Sementara itu, rencana penyelenggaraan Formula E Jakarta dilakukan pada Juni 2022. Dengan waktu yang tersisa, Widi meyakini sponsor tetap akan bisa datang dan memenuhi pembiayaan yang diperlukan.
"InsyaAllah saya ada keyakinan, saya orang bisnis, bisa (mendapatkan sponsor)," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Pemprov DKI Jakarta memastikan Formula E tidak akan digelar di kawasan Monumen Nasional (Monas) seperti rencana awal.
Baca Juga: Biaya Penyelenggaraan Formula E Jakarta, Dirut Jakpro: Tidak Pakai APDB DKI
Saat ini, pihak PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku penyelenggara sudah menyiapkan lima opsi lokasi pengganti.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membeberkan dua dari lima opsi lintasan, yakni kawasan Pantai Kita Maju Bersama di Teluk Ancol dan Gelora Bung Karno, Senayan. Kedua lokasi ini dianggap bisa menjadi lintasan balap mobil listrik itu.
Diketahui kawasan Pantai Kita Maju Bersama dulu dikenal sebagai pulau C, D, dan G hasil reklamasi Teluk Jakarta di era Gubernur Anies Baswedan. Kawasan itu kini dikelola Pemprov DKI melalui Jakpro dan namanya diganti.
"Di antaranya di Senayan, di Pantai Maju Bersama dan lain-lain," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (6/10/2021).
Riza menyebut nantinya kelima opsi itu akan dicek langsung oleh pihak Formula E Operation (FEO). Lokasi yang paling layak akan dipilih untuk menggelar balapan mobil listrik itu.
"Ada lima alternatif nanti akan dicek lokasinya," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka
-
Pesan di Ponsel Dihapus, KPK Telusuri Jejak Komunikasi Bupati Bekasi
-
Rotasi 187 Perwira Tinggi TNI Akhir 2025, Kapuspen Hingga Pangkodau Berganti