Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan, bahwa pusat studi Islam di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) perlu didorong sebagai bentuk pendekatan diplomasi Islam Indonesia kepada dunia.
Hal ini dikatakan Moeldoko dalam pertemuannya bersama rektor dan petinggi kampus UIII di Gedung Bina Graha, Jakarta, Kamis (14/10/2021).
"Pendekatan diplomasi melalui studi Islam ini penting. Mungkin perlu juga kita menargetkan penerima beasiswa dari negara-negara yang masih berpikir bahwa Islam di Indonesia dipenuhi dengan teroris. Jadi kita bisa meluruskan disitu," kata Moeldoko.
Bahwa studi Islam dengan konteks Indonesia memberikan kekhasan yang diharapkan mampu menjadi ikon baru pusat studi Islam dunia.
Sementara itu, dalam pertemuan dengan Moeldoko, pihak kampus UIII juga melaporkan bahwa saat ini setidaknya 100 beasiswa kuliah telah diberikan kepada insan-insan akademis dari 59 negara yang ingin mendalami studi Islam di UIII.
Rekor UIII Komaruddin Hidayat mengatakan, bahwa sebagian besar penerima beasiswa adalah perempuan, terutama berasal dari kawasan Timur Tengah.
"Ini adalah ikon baru. Satu-satunya kampus fenomenal hasil karya dari Presiden Joko Widodo dan para petinggi negara ini," ucap Komaruddin.
Sebagai informasi, Presiden Jokowi menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) No. 57/2016 tentang pendirian Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) pada 29 Juni 2016.
Kampus UIII memiliki tujuh fakultas itu yakni Kajian Islam, Ilmu Sosial Humaniora, Ekonomi Islam, Sains dan Teknologi, Pendidikan, serta Arsitektur dan Seni.
Baca Juga: Tinjau Pembangunan Kampus UIII, Menpora Harap Lahirkan Tokoh Pemuda Berwawasan Global
KSP melalui Kedeputian 2 telah berkomitmen untuk terus mengawal proses pembangunan kompleks kampus yang belum rampung hingga hari ini.
Berita Terkait
-
Eks Pegawai KPK Mau Bikin Parpol, Kubu AHY Sebut Jangan Tiru Moeldoko Cs Begal Partai
-
Lawan Gugatan Kubu Moeldoko, Demokrat Sodorkan Bukti Terkait AD/ART ke Kemenkumham
-
Balas Benny K Harman, Kubu Moeldoko: AD/ART Demokrat Cerminkan Ideologi Nazi Hitler
-
Diperiksa Polisi Sebagai Pelapor Peneliti ICW, Moeldoko Dicecar 20 Pertanyaan
-
Polisikan 2 Peneliti ICW Pakai UU ITE, Moeldoko Siapkan 3 Orang Saksi ke Bareskrim Polri
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menteri Bahlil Kerahkan Pasukan ESDM dan ERT Bangun Dapur Umum di Sumatera - Aceh
-
Janji Sat-Set Menteri Bahlil: 2 Hari Pasca Kunjungan, Masjid dan Pengungsi di Agam Terang Benderang
-
Update Jalur Aceh: Geumpang-Pameu Akhirnya Tembus Mobil, Tapi Akses ke Kota Takengon Masih Lumpuh
-
Kejagung Siapkan Jurus Ekstradisi, 3 Buron Kakap Jurist Tan hingga Riza Chalid Siap Dijemput Paksa
-
Diduga Gelapkan Uang Ganti Rugi Rp5,9 M, Lurah Rawa Burung Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB
-
Penyakit Mulai Hantui Pengungsi Banjir Sumatra, Kemenkes Diminta Gerak Cepat
-
Soal DPR Lakukan Transformasi, Puan Maharani: Ini Niat Baik, Tapi Perlu Waktu, Tak Bisa Cepat
-
BGN Larang Ada Pemecatan Relawan di Dapur MBG Meski Jumlah Penerima Manfaat Berkurang
-
KPK Akui Sedang Lakukan Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi di PT LEN Industri