Diana mengungkapkan salah satu cara untuk mengurangi emisi karbon yakni adalah dengan menerapkan konsep ekonomi sircular, pada sektor pengelolaan persampahan perkotaan.
Konsep ekonomi sirkular yakni suatu sistem ramah lingkungan yang tentunya mempertahankan nilai material agar dapat digunakan berulang-ulang.
Konsep tersebut kata Diana bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan material secara sirkular, untuk meminimalkan produksi limbah dengan memulihkan.
"Dan juga menggunakan kembali produk dan bahan sebanyak mungkin, secara sistemik dan juga berulang-ulang. ini yang harus kita perhatikan," tutur Diana.
Sementara pendekatan ekonomi sirkular kata Diana berbeda dengan ekonomi tradisional.
Diana menyebut pendekatan ekonomi tradisional menggunakan model ambil, pakai dan buang.
"Ekonomi tradisional menggunakan model ambil, pakai, buang (take-make-dispose) menjadi proses sharing, leasing, reusing, repairing, refurbishing dan recyling.Untuk produk material dan eksisting yang bertujuan untuk mengurangi sampah dan juga polusi," kata dia.
"Kita akan memperpanjang waktu pakai produk dan juga materialnya, agar bisa mendukung regenerasi sistem dengan alam," sambungnya.
Lanjut Diana, perwujudan ekonomi sirkular ini juga dapat menghasilkan peluang ekonomi dalam menstimulasi pertumbuhan bisnis dan juga inovasi baru.
Baca Juga: Hari Habitat Dunia, BTN Gelar Akad Kredit Massal 3.000 Unit
"Serta tentunya dapat menambah peluang usaha dan juga lapangan kerja di masyarakat," tutur Diana.
Di kesempatan yang sama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan sumber utama emisi gas rumah kaca yakni limbah padat domestik dan air limbah domestik dan industri.
"Sebenarnya sumber utama emisi gas linbah padat domestik industri, air limbah domestik dan industri. Kalau di kampung saya dulu di Jawa Tengah, Pekalongan buang sampahnya masih sembarang, Bengawan Solo limbahnya masih dicemari, pengusahanya tanggung jawab dong itu ya," kata Ganjar saat menjadi pembicara kunci.
Ia pun menceritakan bahwa Presiden Jokowi pernah menanyakan perihal pengelolaan sampah kepada para gubernur.
"Pak presiden pernah nanya sama gubernur benar nggak sampah sudah dikelola dengan baik? Bagaimana pengelolaan TPA, bagaimana pengolahan biologisnya termasuk pengomposan biodigester kemudian pengolahan termal dan pembakaran terbuka," kata dia
Ganjar pun memaparkan kebijakan, target dan pengelolaan sampah di Jawa Tengah hingga tahun 2025.
Berita Terkait
-
Gotong Royong Mengubah Wajah Kawasan Menuju Bebas Kumuh
-
Hari Habitat Dunia, BTN Gelar Akad Kredit Massal 3.000 Unit
-
Desain Pasif Pada Purwarupa Rusun Rendah Energi di Kota Tegal
-
Peran Bangunan Gedung Hijau dalam Pembangunan Infrastruktur di Indonesia
-
Building Information Modelling Percepat Pembangunan Infrastruktur Revolusi Industri 4.0
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Kaldera Toba Kembali dapat Kartu Hijau UNESCO, Gubernur Bobby Nasution Ajak Terus Jaga Bersama
-
Ngaku Merasa Terhormat Jadi Menteri Keuangan, Kinerja Purbaya Yudhi Sadewa Disorot
-
Pamer ATM Prioritas, Anak Menkeu Purbaya Sebut Ciri Orang Miskin: Rasis & Bermental Pengemis
-
Melawan Kritik dengan Kekuatan Negara? TNI Dikecam Keras Karena Laporkan Ferry Irwandi!
-
Bukan Cuma Tudingan 'Agen CIA'? Ini 4 Fakta Geger Lain dari Anak Menkeu Purbaya Sadewa
-
CEK FAKTA: Benarkah Warga Kehilangan Penglihatan karena Gas Air Mata Aparat?
-
7 Fakta di Balik Revolusi Pilkades: Dari Daftar Online Hingga E-Voting Anti Curang
-
Yusril Temui Direktur Lokataru di Tahanan, Jamin Proses Hukum Akan Diawasi
-
Raffi Ahmad vs Politisi Senayan di Bursa Menpora? Sosok Ini Beri Jawaban
-
Ibu dan 2 Anak Tewas di Bandung, KPAI: Peringatan Serius Rapuhnya Perlindungan Keluarga