Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepala daerah lebih fokus pada produk unggulannya yang dapat dijual hingga menembus pasar ekspor. Ia tidak mau kalau semua daerah kerap latah untuk mengembangkan produk-produk yang sama.
Hal tersebut disinggungnya karena selama ini daerah kerap latah sehingga produk yang dikembangkan pun serupa. Meski tampak baik kalau dilihat dari hasilnya, namun ia mengingatkan akan dampak buruknya.
Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) Otonomi Expo 2021 di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (20/10/2021).
"Kita ini kan senengnya latah. Karet ramai semua nanam karet, sawit ramai semua nanam sawit, karet ambruk semuanya juga ambruk. Karet harganya jatuh, semuanya ikut jatuh, jangan seperti itu," kata Jokowi.
Karena ketidakpastian itulah yang membuat Jokowi meminta para kepala daerah untuk lebih fokus pada produk unggulannya saja. Kalau misalkan mengembangkan produk yang berbeda-beda, maka nantinya setiap daerah bisa saling mengisi, saling melengkapi untuk pertumbuhan ekonomi nasional.
Selain itu, Jokowi juga meminta para pelaku usaha untuk agresif memanfaatkan peluang-peluang ekspor yang ada. Ia meminta para pelaku usaha untuk berani berkompetisi secara global.
Terlebih menurutnya, nilai ekspor Indonesia dari Januari hingga Agustus 2021 mencapai US 142 miliar dolar atau tumbuh 37,7 persen year on year.
Ia berharap kepala daerah bisa memanfaatkan situasi tersebut sebab negara-negara lain kini tengah membutuhkan komoditas Tanah Air. Guna melancarkan upaya tersebut, Jokowi meminta kepada daerah untuk tidak menghambatnya atau bahkan malah memperumit perizinan ekspor.
"Tidak mendorong agar ekspor kita bisa berkembang dengan baik."
Baca Juga: Benarkah Presiden Jokowi Pakai Kemeja Merah Palu Arit? Ini Faktanya
Berita Terkait
-
Benarkah Presiden Jokowi Pakai Kemeja Merah Palu Arit? Ini Faktanya
-
Meutya Hafid Dapat Bocoran: Presiden Jokowi Akan Kirim Satu Calon Tunggal Panglima TNI
-
171 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Sudah Disuntikkan, Jokowi Sebut Masih Jauh dari Target
-
Minta Masyarakat Tetap Waspada Meski Covid-19 Mereda, Jokowi: Dunia Penuh Ketidakpastian
-
Mengenang Saat Jokowi-Ma'ruf Amin Dilantik 20 Oktober
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Sejarah Panjang Gudang Garam yang Kini Dihantam Isu PHK Massal Pekerja
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?