Suara.com - Seorang mahasiswi berinisial B (18) di Pesanggrahan, Jakarta Selatan menjadi korban teror sperma. B menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan seorang pria yang tidak dikenal dengan modus beronanti hingga membuang sperma di jok sepeda motor miliknya.
Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri buka suara terkait kasus itu. Menurut dia, sebutan tindakan penyimpangan seksual bisa dikenakan setelah pelaku teror melakukan perbuatan serupa hingga motifnya terungkap.
"Sebutan penyimpangan seksual bisa dikenakan setelah yang bersangkutan melakukan perbuatan serupa secara berulang dan terungkap motifnya," kata Reza kepada Suara.com, Rabu (20/10/2021).
Bagi Reza, sebenarnya 'embel-embel' penyimpangan seksual tidak terlalu penting. Sebab, bagi dia, bisa saja melakukan hal serupa.
"Terangsang, tapi tak bisa menyalurkan secara wajar dan bertanggung jawab, lalu "tak ada rotan akar pun jadi" dengan cara yang melanggar hukum. Pelecehan seksual, tindak pidana," jelas dia.
Terpenting, kata Reza, nantinya jika pelaku tertangkap, muka dan pelakunya wajib ditampilkan dan diekspos ke publik. Agar nantinya, ruang gerak pelaku -- bahkan orang lain yang melakukan tindakan serupa -- terbatas dan bisa meningkatkan kewaspadaan masyarakat.
"Bagusnya muka dan identitas pelaku bisa diekspos ke publik. Supaya membatasi ruang geraknya sekaligus meningkatkan kewaspadaan masyarakat," papar Reza.
Lebih lanjut, Reza mengimbau pada masyarakat untuk tetap waspada akan kecenderungan perilaku manusia yang bereskalasi. Bisa saja hari ini, pelaku hanya melakukan teror semacam itu, bisa jadi pula, ke depan dia bisa melakukan hal yang lebih dari itu.
'Hari ini dia "cuma" masturbasi tanpa menyentuh sasaran. Besok pakai sentuhan. Lusa gunakan kekerasan. Tulat kontak alat kelamin dan seterusnya," pungkas dia.
Baca Juga: Onani di Motor Mahasiswi, Polres Jaksel Usut Pelaku Teror Sperma di Pesanggrahan
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Jaksel, Kompol Achmad Akbar mengatakan jika pihaknya hingga kini terus melakukan penyelidikan. Hanya saja dia tidak membeberkan secara rinci mengenai hal tersebut.
"Kami (sedang) proses penyelidikan."
Kronologi
Diketahui, peristiwa bejad itu terjadi pada Sabtu (16/10/2021), sekitar pukul 22.00 WIB. Kejadian berawal saat B hendak pulang ke rumahnya di kawasan Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
“Saya habis pulang malam dari rumah sepupu, kebetulan saya diminta ibu untuk beli es jeruk dulu. Tapi saya enggak langsung pulang, jadi saya jalan-jalan dulu,” kata B saat dihubungi Suara.com, Senin (18/10/2021).
Tapi saat hendak pulang, B tidak melewati jalan yang biasa dilaluinya.
Berita Terkait
-
Incar Mahasiswi, Korban Ungkap Ciri Pelaku Teror Sperma: Badannya Gemuk, Mata Agak Sipit
-
Mahasiswi Korban Teror Sperma Trauma: 2 Hari Tak Bisa Makan hingga Takut Keluar Rumah
-
Teror Sperma Incar Mahasiswi, Cairannya Dibuang di Jok Motor Korban
-
Dikuntit hingga ke Rumah, Mahasiswi Nangis Histeris Lihat Sperma Pelaku di Jok Motor
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
Terkini
-
Kapolri dan Sri Sultan Pimpin Apel Jaga Warga, Perkuat Keamanan Berbasis Komunitas di DIY
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI
-
Prabowo dan Dasco Bertemu di Istana: Bahas Kesejahteraan Ojol hingga Reforma Agraria
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa Kasus Korupsi Jalan, ICW Curiga KPK Masuk Angin
-
Kontroversi 41 Dapur MBG Milik Anak Pejabat di Makassar, Begini Respons Pimpinan BGN
-
Buntut Putusan MK, Polri Tarik Irjen Argo Yuwono dari Kementerian UMKM, Ratusan Pati Lain Menyusul?
-
Halim Kalla Diperiksa 9 Jam Terkait Korupsi PLTU Mangkrak Rp1,35 Triliun
-
Cegah Lonjakan Harga Jelang Nataru, Prabowo Minta Ganti Menu MBG dengan Daging dan Telur Puyuh
-
Cegah Inflasi Akibat MBG, Pemerintah Rencanakan Pembangunan Peternakan dan Lahan Pertanian Baru
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?