Suara.com - Pengalaman kurang mengenakkan dialami oleh seorang wanita. Niat hati ingin borong makanan untuk membantu penjual, wanita ini justru berujung terpaksa membuangnya.
Kejadian itu awalnya dibagikan oleh wanita tersebut di akun TikTok. Sosok yang hanya mau dikenal sebagai Puteh itu tadinya memborong enam bungkus nasi lemak dari seorang penjual.
Tapi ketika hendak memakannya di rumah, Puteh menemukan hal tak terduga di bungkus makanan tersebut. Dia pun merasa jijik dan akhirnya memutuskan untuk membuangnya.
Bungkus makanan diduga kotor
Dalam unggahannya, Puteh menunjukkan bungkus nasi lemak yang baru dibelinya. Dia mendapati serbuk putih di bagian dalam daun pisang yang dipakai sebagai pembungkus.
"Lihat dan nilai sendiri," begitu keterangan yang ditulis oleh Puteh mengiringi video TikTok yang diunggah beberapa waktu lalu itu. Dia menduga daun itu masih kotor.
Melansir mStar, Puteh menjelaskan bahwa serbuk putih di daun pisang biasanya merupakan bekas ulat. Oleh karena itu dia merasa jijik dan terpaksa tidak menyantap makanan yang dibelinya.
"Saya beli enam bungkus karena ingin menghabiskan, sebab saya tak tega tinggal dua bungkus lagi, jadi saya borong lah. Tapi saat pulang, semuanya tidak bisa dimakan, ada noda putih," kata Puteh melansir mStar, Kamis (21/10/2021).
"Orang yang komen di video saya bilang kalau itu adalah bekas ulat daun pisang. Mungkin itu benar karena waktu kecil saya suka buka gulungan daun memang ada semacam rumah ulat di sana," lanjutnya.
Baca Juga: Disuguhi Makanan oleh Istri, Pria Ini Bete Bukan Main pas Lihat Bentuknya
Wanita berusia 49 tahun ini berharap video unggahannya menjadi pelajaran untuk penjual lain. Dia ingin para penjual memperhatikan kebersihan dagangan mereka.
"Saya tidak bilang ke penjualnya karena takut dia berkecil hati. Jadi saya unggah videonya di TikTok karena ingin memberi tahu penjual lain untuk berhati-hati dan intinya juga kebersihan, jangan main jual saja," kata Puteh.
Wanita ini terpaksa membuang semua nasi lemak yang dibelinya dari sebuah warung yang terletak di Kota Damansara itu. Niatnya untuk menyantap makanan itu pun harus dikubur dalam-dalam.
Tidak ingin kejadian serupa menimpa orang lain, Puteh lantas memberikan beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk membersihkan daun pisang sebelum digunakan membungkus makanan.
"Biasa kalau orang kampung mau masak (memakai daun pisang) ada prosesnya mulai dari mengambilnya di pohon sampai menggunakannya sebagai bungkus atau alas makanan," kata wanita itu.
"Setelah diambil dari pohon, mereka akan mencucinya, mengelap, setelah itu dipanaskan di atas api. Kemudian dilap lagi sekali dan barulah dipakai membungkus," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional