Suara.com - Kepulan asap hitam dari aksi bakar ban mewarnai unjuk rasa yang dilakukan ratusan mahasiswa yang menamakan diri Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia di Jakarta.
Akan tetapi aparat keamanan dari Polri dan TNI tetap merespons aksi di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, dengan pendekatan humanis.
Perwakilan Istana kabarnya akan segera menemui para mahasiswa untuk mendengarkan aspirasi mereka.
Setelah mahasiswa yang mengenakan jaket almamater warna merah membakar ban, polisi dengan sigap memadamkannya kembali.
Demonstrasi hari ini dilaksanakan mahasiswa di Jakarta dan sejumlah kota lain dengan tujuan untuk memperingati tujuh tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo. (Baca juga: Tuntutan Mahasiswa)
Sementara itu, anggota polwan yang juga dikerahkan untuk mengamankan demonstrasi membagi-bagikan roti kepada para mahasiswa.
"Tolong polwan berikan ini ada sedikit roti kepada adik-adik kita para mahasiswa yang kelelahan," kata polisi.
Polwan dibantu Korps Wanita Angkatan Darat kemudian membagi-bagikan roti.
Mereka tetap berusaha menunjukkan sikap positif, walaupun terdengar orator mahasiswa berkata, "Hati-hati, hati-hati pencitraan."
Baca Juga: Demo Tujuh Tahun Jokowi: Terdengar Teriakan Mundur dan Polisi Janji Tetap Humanis
Polisi nampaknya tak ingin mengulang kembali pelanggaran standar operasional prosedur dalam penanganan masyarakat yang melakukan demonstrasi seperti yang terjadi beberapa waktu lalu di Kabupaten Tangerang, yang berbuntut kritik keras terhadap institusi Polri.
Polisi akan memperlakukan mahasiswa yang menyampaikan pendapat secara humanis.
"Intinya hindari bersifat eksesif. Anggap yang melakukan unjuk rasa yaitu adik-adik kita," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Metro Jakarta Pusat Ajun Komisaris Polisi Sam Suharto.
Setelah beberapa jam unjuk rasa, seorang orator mengabarkan bahwa Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko bersedia menemui perwakilan demonstran. Informasi tersebut diketahui setelah mereka ditemui utusan KSP.
"Mari teman-teman berkumpul kita tunggu Pak Moeldoko akan menemui kita. Jika beliau tidak datang kita akan menunggu sampai malam di sini," seorang orator berkata dari atas mobil komando.
"Pak Moeldoko, Pak Moeldoko ayo ke sini." [rangkuman laporan Suara.com]
Berita Terkait
-
Soal TNI Masuk Kampus Dikritik, Mendiktisaintek: Itu Adalah Tempat yang Terbuka
-
BEM SI Demo Tolak RUU TNI di DPR: Rapatkan Barisan! Pukul Mundur Militer ke Barak
-
BEMP Sukses Buka Opening Crowd untuk Kembangkan Potensi Peserta
-
BEM Games: Wadah Mengasah Kemampuan dan Sportivitas Mahasiswa FKIK UNJA
-
Lantang Tolak Putusan MK, Ketua BEM UI Diintimidasi: Rumah Didatangi Orang Berseragam TNI-Polri
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- 22 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 12 Oktober: Klaim Pemain 112-113 dan Jutaan Koin
Pilihan
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
Terkini
-
Prabowo Ngamuk Imbas Media Israel Sebar Hoaks? Menlu Sugiono Ungkap Fakta Ini
-
Ra'fatul Mulkiyah Mathius Fakhiri Dilantik Tri Tito Jadi Ketua TP PKK dan Tim Pembina Posyandu Papua
-
DLH DKI Jakarta Luncurkan Layanan Penjemputan Sampah Besar dan Elektronik Secara Online
-
Kekayaan Dheninda Chaerunnisa, Anggota DPRD Gorontalo Utara yang Diduga Ejek Pendemo
-
Duga Hina Ponpes Lirboyo Demi Rating, Gus Nadir Semprot Bos Trans7 Andi Chairil: Jahat Sekali Anda!
-
Koperasi Kelola Tambang, Kebijakan Menkop Ferry Juliantono Dinilai Gebrakan Revolusioner, Mengapa?
-
Brigjen Wahyu Yudhayana: Profil dan Biodata Sesmilpres Baru dalam Mutasi TNI
-
Fakta Baru Kematian Terapis 14 Tahun: Dapat Kerja dari TikTok, Tertekan Denda Rp 50 Juta
-
Pramono Anung Janji Bongkar Tiang Monorel Mangkrak Mulai Januari 2026
-
Modus Kasih Duit, ABG di Cilincing Bunuh Siswi SD usai Dilecehkan: Bantal-Kabel jadi Alat Membunuh?