Suara.com - Seorang pria yang tega memerkosa penumpang di dalam kereta di Amerika Serikat dan hanya ditonton oleh warga sekitar akhirnya ditangkap.
Menyadur The Sun Kamis (21/10/2021), Fiston Ngoy ditangkap polisi dan telah didakwa dengan kasus pemerkosaan.
Pria 35 tahun tersebut diyakini seharusnya dideportasi kembali ke Kongo tahun lalu karena terjerat kasus yang sama.
Ngoy adalah warga negara Kongo yang masuk ke AS menggunakan visa pelajar pada tahun 2012 dan masih tinggal meskipun masa berlaku visanya habis pada tahun 2015.
Polisi mengatakan Ngoy melakukan aksi bejatnya di kereta Southeastern Pennsylvania Transportation Authority (SEPTA) di dekat pinggiran kota Philly di Upper Darby.
Diyakini tidak ada seorang pun di dalam kereta yang menelepon 911 atau memanggil kontak darurat untuk menolong korban.
Polisi mengklaim bahwa beberapa penumpang malah menggunakan ponsel mereka untuk merekam serangan tersebut.
Inspektur Polisi Upper Darby Timothy Bernhardt mengatakan, miris mengetahui penumpang lain melihat serangan itu dan tidak melakukan apa pun untuk membantu.
"Saya tidak bisa berkata-kata. Saya tidak bisa membayangkan melihat apa yang Anda lihat sendiri," ujar Timothy Bernhardt.
Baca Juga: Malcolm X: Pelopor Gerakan Masyarakat Muslim di Amerika Serikat
Timothy Bernhardt juga menegaskan bahwa siapa pun yang merekam serangan itu menggunakan ponsel pribadi bisa menghadapi tuntutan pidana.
"Saya terkejut dengan mereka yang tidak melakukan apa pun untuk membantu korban. Siapa pun yang berada di kereta itu harus melihat ke cermin dan bertanya mengapa mereka tidak melakukan intervensi atau mengapa mereka tidak melakukan sesuatu," sambungnya.
Kepala Polisi Transit Thomas Nestel juga ikut mengecam aksi nekad pelaku dan menyayangkan sikap para penumpang lain.
Polisi belum merilis rekaman kamera keamanan atau mengungkapkan berapa banyak penumpang yang ada di sekitar tempat kejadian.
Berita Terkait
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
Terkini
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre
-
Saksi Ahli Pidana Kubu Nadiem Beberkan Empat Syarat Penetapan Tersangka
-
Ayahnya Korupsi Rp26 Miliar, Anak Eks Walkot Cirebon Terciduk Maling Sepatu di Masjid