Suara.com - Suasana politik antara Partai Demokrat dengan PDIP kian memanas usai Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto membanggakan prestasi Presiden Joko Widodo dan menyinggung pemerintahan sebelumnya. Kini Demokrat kembali membalas, namun meminta untuk lebih fokus bantu rakyat di tengah pandemi covid-19.
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, mengatakan, setiap kepala negara yang memimpin punya tantangan dan prioritas berbeda di tiap zaman. Begitu pula dengan prestasinya.
"Tentulah tiap era punya prestasinya masing-masing. Misal, di era Ibu Mega, sukses membentuk Komisi Pemberantasan Korupsi. Era Bapak SBY, memperkuat Komisi Pemberantasan Korupsi. Ya, kalau era Bapak Joko Widodo, apakah KPK semakin kuat atau tidak, silahkan rakyat yang menilai," kata Herzaky kepada wartawan, seperti dikutip Suara.com, Senin (25/10/2021).
Herzaky mengatakan, Demokrat sendiri enggan membanding-bandingkan setiap kepala negara. Menurutnya, ini bukan waktunya untuk melakukan hal tersebut lantaran harus fokus membantu rakyat mengatasi pandemi.
"Lebih baik kita sibuk bantu rakyat, daripada sibuk klaim prestasi. Biarkan rakyat yang merasakan prestasi kita, bukan malah kita sibuk berkoar-koar di media merasa berprestasi, padahal rakyat sedang susah," ungkapnya.
Menurutnya, pandemi covid-19 memang sudah melandai, bukan berarti nasib rakyat langsung membaik. Ia mengatakan, lolos dari krisis kesehatan, negara masih menghadapi krisis ekonomi.
Ia mengklaim, banyak rakyat yang makan pun sulit, karena tidak punya penghasilan selama satu setengah tahun ini. Bahkan, yang sebelumnya tidak termasuk miskin, banyak yang sudah mulai menjual perabotan rumah tangganya untuk bertahan hidup.
"Lebih baik para pejabat pemerintahan, maupun elit parpol pendukung pemerintah, fokus pikirkan rakyat. Cari solusi untuk ini," katanya.
"Lagipula, ratusan ribu nyawa rakyat melayang dan menjadi korban kegagapan dan ketidaksigapan pemerintah mengelola pandemi covid-19, apa benar pantas mengklaim prestasi?," sambungnya.
Baca Juga: Pernah Dicap Partai Preman, Ini Cerita FX Hadi Rudyatmo Bersama PDIP di Kota Solo
Pernyataan Hasto
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, membanggakan Presiden Joko Widodo yang mendapat apresiasi dunia terkait dengan penanganan pandemi Covid-19. Menurutnya, Jokowi merupakan pemimpin yang berbeda, ia justru membandingkan dengan pemerintahan sebelumnya.
Hasto awalnya menyatakan, adanya apresiasi yang diterima Jokowi PDIP sebagai partai pengusung mengaku bangga. Menurutnya, Jokowi sebagai pemimpin turun ke bawah, melihat akar persoalan pokok dari Covid-19 mencari solusi dimulai dari refocusing anggaran, kebijakan penyeimbang antara pembatasan sosial dan pertumbuhan ekonomi serta terdepan dalam pengadaan vaksin.
Kemudian Hasto menilai Jokowi berbeda dengan pemimpin yang lain dimana disebut lebih punya kelebihan. Ia kemudian membandingkan dengan kepemimpinan pemerintahan 10 tahun sebelum Jokowi yang disebut terlalu banyak rapat tak ada keputusan.
"Pak Jokowi punya kelebihan dibanding pemimpin yang lain. Beliau adalah sosok yang turun ke bawah, yang terus memberikan direction, mengadakan ratas (rapat kabinet terbatas) dan kemudian diambil keputusan di rapat kabinet terbatas. Berbeda dengan pemerintahan 10 tahun sebelumnya, terlalu banyak rapat tidak mengambil keputusan," kata Hasto saat membuka Webinar Penganggaran Desa Wisata Perancangan Kebijakan Penganggaran Desa Wisata di kantor DPP PDIP, Kamis (21/10/2021).
Menurut Hasto, Jokowi setiap mengadakan rapat selalu mengambil keputusan yang bisa dijabarkan dalam perspektif koordinasi antara pusat dan daerah.
Berita Terkait
-
Jokowi Saksikan Sumpah Jabatan Kepala PPATK
-
Presiden Jokowi Terima Surat Kepercayaan Sembilan Duta Besar Negara Sahabat
-
Polemik Pinjol Ilegal, Rocky Gerung Sindir Jokowi
-
Biarkan Sopir Tetap Menyetir, Jokowi Turun Dorong Mobil karena Mogok Tak Kuat Nanjak
-
Sudah Satu Jam Jokowi Tidur dalam Mobil, Sopir dan Ajudan Tidak Berani Bangunkan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Bantuan Tahap III Kementan Peduli Siap Diberangkatkan untuk Korban Bencana Sumatra
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol
-
Era Baru Pengiriman MBG: Mobil Wajib di Luar Pagar, Sopir Tak Boleh Sembarangan
-
BGN Atur Ulang Jam Kerja Pengawasan MBG, Mobil Logistik Dilarang Masuk Halaman Sekolah
-
BGN Memperketat Syarat Sopir MBG Pasca Insiden Cilincing, SPPG Tak Patuh Bisa Diberhentikan
-
Bupati Kini Jadi 'Dirigen' Program MBG, Punya Kuasa Tutup Dapur Nakal
-
Program MBG Bikin Ibu di Lumajang Kantongi Ratusan Ribu, Ekonomi Lokal Melesat
-
Babak Penentuan Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Polisi Gelar Perkara Khusus Senin Depan
-
Kebahagiaan Orangtua Siswa SMK di Nabire Berkat Program Pendidikan Gratis
-
Sosialisasi Program Pendidikan Gratis, SMK Negeri 2 Nabire Hadirkan Wali Murid