Suara.com - Imam besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) menyampaikan pesan, penegakan hukum tidak harus dengan cara kekerasan, tetapi dengan jiwa besar dan keteladanan.
"Jiwa besar bisa mengalahkan ketegangan," kata Nasarudin, Sabtu (6/11/2021).
Dalam ceramahnya, Nasaruddin banyak menunjukkan talenta Nabi Muhammad SAW yang layak ditiru oleh seluruh umat manusia, tidak hanya umat Islam.
Di antaranya talenta Nabi Muhammad SAW adalah kapasitas sebagai penegak hukum dengan jiwa besar.
Nasaruddin menceritakan ketika itu ada dua orang konglomerat Yahudi yang cemburu melihat pembangunan masjid di Madinah.
Mereka, kata Nasaruddin, berniat membangun sinagog sebagai tandingan. Lokasinya tepat di samping masjid yang dibangun.
Hal itu melahirkan pergolakan dan kemarahan di kalangan sahabat Nabi.
Para sahabat menilai itu tindakan provokasi dan meminta agar pembangunan sinagog dihentikan. Tapi orang Yahudi itu tidak bergeming. Hal ini kemudian diadukan kepada Rasulullah.
"Nabi bertanya, siapa yang punya tanah (tempat sinagog dibangun) itu? Tanahnya mereka ya Rasulullah," kata Nasaruddin mengisahkan.
Baca Juga: Penggemar West Ham Lecehkan Penumpang Yahudi di Pesawat
Mantan Wakil Menteri Agama itu melanjutkan ceritanya, karena secara de facto dan de jure tanah memang milik kedua orang Yahudi itu, Nabi mempersilakan pembangunan sinagog dilanjutkan.
"Kalau memang itu tanahnya, hak mereka untuk membangun apa saja," lanjut Nasaruddin dalam kisahnya.
Nasaruddin mengambarkan situasi saat peristiwa itu terjadi cukup memanas. Tapi dengan kelembutannya Nabi Muhammad SAW bisa meredam kemarahan para sahabat.
Sebaliknya, dengan keteladanan jiwa besar serta nilai-nilai ajarannya, orang Yahudi itu menjadi kagum.
Pada akhirnya, lanjut Nasaruddin, karena tujuan pembangunan rumah ibadah (masjid dan sinagog) adalah sama yaitu untuk meraih kebahagiaan, kedua orang Yahudi itu menghentikan upaya pembangunan sinagog. Bahkan menyerahkan lahannya kepada Nabi sebagai perluasan pembangunan masjid.
Nasaruddin mengatakan kelembutan Nabi Muhammad SAW pada akhirnya membuat orang Yahudi itu luluh. Kondisi itu tidak akan terjadi jika kedua belah pihak saling ngotot.
Tag
Berita Terkait
-
Jaksa Agung: KUHP-KUHAP Baru Akan Ubah Wajah Hukum dari Warisan Kolonial
-
PPATK Rilis Indeks APUPPT: Penegakan Hukum Tak Cukup Tangkap Pelaku, Aliran Dana Harus Ditelusuri
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Perayaan Hanukkah Berdarah di Bondi Beach: 9 Tewas, Diduga Target Komunitas Yahudi?
-
Horor di Bondi Beach: Penembakan Brutal di Pantai Ikonik Australia, 9 Orang Tewas
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar
-
Jurus Prabowo Setop Wisata Bencana: Siapa Pejabat yang Disentil dan Mengapa Ini Terjadi?
-
Gus Yahya Ajak Warga Nahdliyin Bersatu Hadapi Tantangan, Terutama Bencana Sumatra