Suara.com - Kantor berita Korea Central News Agency (KCNA) melaporkan Korea Utara telah melakukan latihan penembakan artileri untuk meningkatkan kemampuan pertahanan negara tersebut.
Mengutip Associated Press, Senin (8/11/2021), uji coba senjata terbaru tersebut dilakukan ketika Pyongyang terus menekan Washington dan Seoul untuk meninggalkan apa yang disebutnya “kebijakan bermusuhan”.
Sebuah kompetisi menembak artileri di antara unit-unit mekanis diadakan pada Sabtu (6/11/2021), dengan kehadiran pejabat senior pemerintah dan militer.
Pemimpin Kim Jong Un tidak disebutkan dalam laporan tersebut, menunjukkan bahwa dia tidak mengamati pelatihan menembak yang dilakukan para prajurit.
Latihan tahun ini dirancang untuk memeriksa kemajuan unit mekanis dalam kemampuan tempur mereka dan untuk lebih mengintensifkan pelatihan kompetitif di seluruh militer Korea Utara.
Sejak September 2021, Korea Utara telah menguji peluncuran serangkaian rudal yang baru dikembangkan, termasuk senjata berkemampuan nuklir yang menempatkan sekutu AS, Korea Selatan dan Jepang dalam jarak serang.
Beberapa ahli mengatakan Korea Utara ingin para pesaingnya menerimanya sebagai negara tenaga nuklir dan berupaya meringankan sanksi internasional terhadap negara tersebut.
Uji coba artileri Korea Utara kurang menarik perhatian dari luar negeri dibandingkan uji coba rudalnya, terutama peluncuran senjata balistik yang dilarang oleh beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB.
Namun, para ahli mengatakan artileri jarak jauh yang ditempatkan di dekat perbatasan dengan Korea Selatan menimbulkan ancaman serius bagi wilayah metropolitan terpadat di Korea Selatan dan daerah lainnya.
Baca Juga: Korut Terancam Kelaparan, Kim Jong-un Perintahkan Tiap Butir Nasi Diamankan
Pembicaraan yang dipimpin AS yang bertujuan untuk mengakhiri program nuklir Korea Utara gagal pada awal 2019 di tengah perselisihan mengenai sanksi.
Pejabat AS baru-baru ini menawarkan dimulainya kembali pembicaraan dengan Korea Utara tanpa prasyarat apa pun.
Korea Utara mengatakan tidak akan kembali ke pembicaraan kecuali Amerika Serikat terlebih dahulu meninggalkan kebijakan bermusuhan yang berkaitan dengan sanksi dan latihan militer reguler antara AS dan Korea Selatan.
(Jacinta Aura Maharani)
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Roblox Ditunjuk Jadi Pemungut PPN Baru, Penerimaan Pajak Digital Tembus Rp43,75 T
-
Bank Indonesia Ambil Kendali Awasi Pasar Uang dan Valuta Asing, Ini Fungsinya
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
-
Parah! SEA Games 2025 Baru Dimulai, Timnas Vietnam U-22 Sudah Menang Kontroversial
-
Adu Gaji Giovanni van Bronckhorst vs John Heitinga, Mana yang Pas untuk Kantong PSSI?
Terkini
-
Update Banjir Bandang Nagan Raya Aceh: 1.807 Rumah Warga Rusak, Ini Data Rincinya
-
Ketua MPR Ungkap Alasan Pemerintah Belum Naikkan Status Bencana di Sumatera
-
Penyidik dan Jaksa Diperiksa Dewas Usai Tak Periksa Bobby Nasution, KPK Bantah Pelanggaran Etik
-
'Bapak-Ibu Tidak Sendiri', Momen Haru Gibran Tenangkan Korban Banjir Bandang di Agam
-
Gibran Tenangkan Pengungsi Banjir Bandang Sumatera, Janjikan Percepatan Pemulihan di Agam
-
Update Tragedi Kebakaran Hong Kong: 125 WNI Selamat, Kemlu Masih Cari 5 Orang yang Hilang
-
Pendidikan Pasca Banjir Sumatra, JPPI: Banyak Sekolah Terendam Lumpur Hingga Hilang Terbawa Arus
-
Mengubah Paradigma: Melihat Mangrove sebagai Aset Ekonomi Berkelanjutan
-
Naik Motor Trail, Gibran Tembus Lokasi Terisolir Banjir Bandang Agam Bawa Buku Catatan
-
Jarang Hadir Rapat, Bambang Soesatyo Dilaporkan ke MKD DPR RI