Suara.com - Dua orang diduga menjadi pelaku pengirim paket yang meledak di rumah orang tua aktivis Papua Veronica Koman. Hal itu diketahui berdasarkan potongan foto dari hasil rekaman CCTV.
Berdasarkan tangkapan layar dari rekaman CCTV yang dikirimkan Michael Himan, kuasa hukum Veronica, terduga pelaku terdiri dari dua orang.
Mereka terlihat mengendarai sepeda motor matik berwarna hitam dengan nomor polisi B 6764 ZIP.
Pengendara sepeda motor terlihat mengenakan jaket dari salah satu ojek online dan memakai helm berwarna hitam.
Sementara terduga pelaku yang dibonceng mengenakan jaket warna hitam, memakai helm, bermasker.
Dalam gambar tersebut juga terlihat ada paket dibungkus plastik hitam, berbentuk kotak, tergantung di gerbang pagar kediaman rumah orang tua Veronica. Diduga paket itu diletakkan kedua orang tersebut sebelumnya.
Paket itu juga yang diduga menjadi sumber ledakan dikediaman rumah orang tua Veronica.
Sebelumnya, Michael mengatakan, ada dua yang diduga melakukan pemantauan sebelum ledakan terjadi.
Kata dia, kedua orang tersebut berboncengan menaiki sepeda motor. Satu di antaranya mengenakan jaket mirip ojek online, dan satunya mengenakan kaos berwarna hitam.
Baca Juga: Rekaman CCTV: Taruh 2 Paket di Rumah Ortu Veronica, Pelaku Teror Pakai Jaket Mirip Ojol
"Kemudian ada orang yg pakaian non-ojol, yang melakukan aksi (mengantungkan paket yang meledak)," ujar Michael saat dihubungi wartawan, Senin.
Paket mencurigakan itu kemudian didapati oleh pembantu orang tua Veronica, yang akan mencuci mobil. Karena dirasa benda tersebut mencurigakan, langsung dilempar.
Tak berselang lama paket tersebut meledak sebanyak dua kali. Saat ledakan terjadi ada cairan warna merah keluar.
Ledakan kata Michael terdengar dalam radius sekitar 300 meter.
Usai paket tersebut meledak ditemukan kabel dan baterai, serta serpihan kertas.
"Itu ada (baterai dan kabel) iya, kemudian ada kabel-kabel seperti itu, serpihan bungkusan-bungkusan yang mereka bungkus itu ya di dalamnya," ujar Michael.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Joko Dwi Harsono membenarkan ada orang yang meletakkan paket mencurigakan tersebut di kediaman orang tua Veronica.
Berita Terkait
-
Rekaman CCTV: Taruh 2 Paket di Rumah Ortu Veronica, Pelaku Teror Pakai Jaket Mirip Ojol
-
Ada Kabel dan Baterai dari Benda yang Meledak di Rumah Ortu Veronica Koman
-
Pelaku Teror ke Keluarga Veronica Koman Diduga Tulis Pesan Ancaman, Begini Isinya
-
Rumah Ortu Veronica Koman Diteror, Tetangga Dengar 2 Kali Ledakan: Gak Kepikiran Itu Bom
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional