Suara.com - Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 2021, Ismail Marzuki tampil di Google Doodle sebagai salah satu tokoh pahlawan nasional. Dilansir dari laman resmi Kemendikbud dan Ensiklopedia Jakarta milik Dinas Pariwisata DKI, berikut ini ulasan mengenai profil Ismail Marzuki selengkapnya.
Ismail Marzuki adalah salah satu tokoh musik legendaris di Tanah Air, yang namanya diabadikan sebagai pusat kesenian di Jakarta yang diberi nama Taman Ismail Marzuki. Lagu-lagu kemerdekaan Indonesia yang kini dinyanyikan dan diperdengarkan adalah hasil karyanya.
Ismail Marzuki yang memiliki nama panggilan Bang Ma'ing ini lahir di Kampung Kwitang, Jakarta, 11 Mei 1914. Ayahnya, yang bernama Marzuki, adalah seorang wiraswasta kecil-kecilan di wilayah Kwitang, Senen, Jakarta Pusat.
Sementara ibunya meninggal dunia saat melahirkan dirinya. Ismail Marzuki sebenarnya memiliki dua kakak, namun kedua kakaknya juga telah meninggal dunia. Ismail Marzuki kecil pun hanya hidup berdua dengan sang ayah.
Pendidikan dan Karier Ismail Marzuki
Berikut ini adalah informasi pendidikan Ismail Marzuki semasa hidupnya.
- HIS Idenburg (setara SD).
- MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs/setara SMP) di Jalan Menjangan Jakarta.
- Madrasah Unwanul Wustha (mempelajari Ilmu Agama).
Ismail Marzuki mengikuti beberapa kegiatan musik yang mengantarkannya menjadi seorang pemusik ternama Indonesia. Berikut ini riwayat karier Ismail Marzuki di antaranya:
- Anggota grup musik Lief Java pimpinan Hugo Dumas, sebuah orkes terkenal di zaman Belanda.
- Mengikuti siaran NIROM (Nederlands Indische Radio Omroep Maatschappij) yang berdiri pada tahun 1934.
- Memimpin Orkes Studio Jakarta.
- Membentuk Orkes Studio Bandung (1936-1937).
Setelah menempuh pendidikan, Ismail Marzuki mulai menciptakan lagu, di mana beberapa karyanya masih terkenal hingga saat ini sebagai lagu wajib kebangsaan. Berikut ini adalah lagu-lagu ciptaan Ismail Marzuki.
- O Sarinah (1931)
- Rayuan Pulau Kelapa (1944)
- Gugur Bunga (1945)
- Halo-Halo Bandung (1946)
- Selendang Sutera (1946)
- Sepasang Mata Bola (1946)
- Melati di Tapal Batas (1947)
Mendapat Gelar Pahlawan Nasional
Baca Juga: Tombolotutu dari Provinsi Sulawesi Tengah Dapat Gelar Pahlawan Nasional
Ismail Marzuki mendapatkan gelar pahlawan nasional. Gelar tersebut didapatkan bersamaan dengan Maskoen Soemadiredja, Andi Mappanyukki, Raja Ali Haji, KH Achmad Ri'fai, dan Gatot Mangkoepradja.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menganugerahkan dalam rangkaian peringatan Hari Pahlawan 10 November di Istana Negara, pada Rabu (10/11/2004). Nama Ismail Marzuki diabadikan sebagai nama Pusat Kesenian Jakarta TIM, yang terletak di Jl Cikini, Jakarta Pusat.
Itulah profil Ismail Marzuki yang tampil di Google Doodle hari ini 10 November 2021.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku