Suara.com - Pihak Armenia dan Azerbaijan pada Selasa (16/11/2021) mengumumkan gencatan senjata di perbatasan mereka, kata Kementerian Pertahanan Armenia setelah Rusia mendesak keduanya agar menghentikan konfrontasi pascabentrokan paling mematikan sejak perang tahun lalu.
Armenia meminta Moskow agar membantu pertahanannya pascapertempuran terparah sejak perang 44 hari pada 2020 antara pasukan etnik Armenia dan tentara Azerbaijan. Perang atas kantong wilayah Nagorno-Karabakh tahun lalu itu menewaskan sedikitnya 6.500 orang.
Konflik keduanya berakhir setelah Rusia, yang mendirikan markas militer di Armenia, menengahi perjanjian damai dan mengerahkan hampir 2.000 penjaga perdamaian ke kawasan tersebut. Turki masuk ke kubu Azerbaijan, yang menguasai kembali wilayah-wilayahnya usai direbut dalam konflik sebelumnya.
"Sejalan dengan kesepakatan yang ditengahi oleh pihak Rusia, baku tembak di bagian timur perbatasan Armenia-Azerbaijan berhenti dan situasinya cenderung stabil," kata kemenhan Armenia.
Kemenhan Azerbaijan belum menanggapi permintaan Reuters untuk berkomentar.
Pada Selasa (16/11/2021) pagi, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri Nikol Pashinyan via telepon membahas situasi di perbatasan, kata Kremlin.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu juga menelepon menteri pertahanan Armenia dan Azerbaijan, kantor berita Interfax melaporkan.
Kementerian pertahanan Armenia menyebutkan bahwa pasukannya diserang oleh Azerbaijan dan 12 tentara mereka ditangkap, sementara dua posisi tempur di dekat perbatasan dengan Azerbaijan lenyap.
Ketua komite hubungan internasional parlemen Armenia Eduard Aghajanian mengatakan bahwa 15 tentara Armenia tewas.
Baca Juga: Kenapa Iran Berkonflik dengan Azerbaijan?
Sementara itu, kementerian pertahanan Azerbaijan mengaku telah meladeni "sejumlah provokasi" berskala besar setelah pasukan Armenia menembaki posisi militer dan bahwa operasi yang mereka jalani berhasil.
Kementerian Luar Negeri Prancis menyatakan sangat prihatin dengan situasi yang memburuk dan meminta kedua negara tersebut agar menghormati gencatan senjata. (Sumber: Antara/Reuters)
Berita Terkait
-
Kenapa Iran Berkonflik dengan Azerbaijan?
-
Portugal Gilas Azerbaijan 3-0, Fernando Santos: Harusnya Bisa Lebih Telak Lagi
-
Kualifikasi Piala Dunia 2022: Hantam Azerbaijan, Portugal Rebut Puncak Grup A
-
Link Live Streaming Kualifikasi Piala Dunia 2022: Azerbaijan vs Portugal
-
Portugal Hadapi Azerbaijan Tanpa Ronaldo, Ruben Dias Fokus Rapatkan Pertahanan
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Benarkah 'Era Jokowi' Sudah Usai? 5 Fakta Reshuffle Prabowo, Diawali Depak Sri Mulyani
-
Kompolnas: Etik Tak Cukup, Kasus Kematian Ojol Affan Kurniawan Harus Diproses Pidana
-
21 Tahun Kasus Munir: Komnas HAM Periksa 18 Saksi, Kapan Dalang Utama Terungkap?
-
CEK FAKTA: Klaim Prabowo Pindahkan 150 Ribu TKI dari Malaysia ke Jepang
-
Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
-
Deadline 2026! Pemerintah Kejar Target Kemiskinan Ekstrem: Daerah Wajib Lakukan Ini...
-
Baru Dilantik Prabowo, Kekayaan Menteri P2MI Mukhtarudin Capai Rp 17,9 Miliar
-
Pesan Terbuka Ferry Irwandi ke Jenderal: Tidak Lari, Tidak Takut, Tidak Diam
-
CEK FAKTA: Video Jurnalis Australia Ditembak Polisi Indonesia
-
Dito Ariotedjo Dicopot dari Menpora, Bahlil Langsung Setor Nama Pengganti, Puteri Komarudin?