Suara.com - Sebanyak 10 orang anggota Polres Batanghari, Provinsi Jambi diperiksa oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Jambi terkait kaburnya 24 orang tahanan dari Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) di Desa Sungai Buluh, Kecamatan Muarabulian, Kabupaten Batanghari, Senin (15/11/2021) dini hari.
"Sampai saat ini pemeriksaan masih berlangsung," kata Kabid Humas Polda Jambi Kombes Pol Mulia Prianto, sebagaimana dilansir Metrojambi.com (media partner Suara.com), Kamis (18/11/2021).
Sejauh ini, 13 dari 24 tahanan yang melarikan diri itu telah ditangkap kembali. Mulia mengatakan, terhadap tahanan yang belum tertangkap hingga saat ini masih dicari.
"Tim gabungan dari Polda Jambi dan Polres Batanghari masih melakukan pencarian terhadap tahanan yang belum tertangkap," kata Mulia.
Adapun 13 tahanan itu, enam orang ditangkap dan tujuh orang lainnya menyerahkan diri atau diserahkan oleh pihak keluarga. Mereka saat mereka sudah diamankan di rutan Polda Jambi.
Data dari kepolisian, yang pertama adalah Rahmat Dwi Putra bin Suhendra atas kasus narkoba menyerahkan diri, Rendi Danuarta bin Manap (Narkoba), ketiga Riadi alias Puyuk bin Sazili (Narkoba), keempat Syahrur Rizqi bin M Nursin (Narkoba), kelima Al Amin bin M Awi (Narkoba), keenam Gunawan alias Agun bin Sarip (Narkoba), ketujuh Deden Ariandi Prayoga bin Sugiono (Narkoba), Kedelapan ada Juan Veron bin Bastian (Narkoba), kesembilan M Revaldo bin Zulkaisam (Narkoba), ke-10 Resgianto alias Gawu bin Rajono (titipan JPU), ke-11 Iwan Septiawan bin Suryadi (titipan jaksa atau Kejari Batanghari), ke-12 Arri Sakti bin Suryadi (Narkoba) dan ke- 13 Antonius Virgo alias Pendi bin Zawawi (Illegal Driling)
Sedangkan sisa tahanan yang belum ditangkap berjumlah 11 orang. Mereka adalah Ito Wahyudi bin Hamzah (tahanana Hakim), Dedek Veron bin Bastian (Narkoba), Fransiscus Xaperius Rio anak Piktor Arus Petrus (Narkoba), Rikhy Evalino Akbar bin Ismail (Narkoba), Mat Tarjamin bin Matna (Ilog), Eggy S Bentala bin Rahmat Gamalsia (Narkoba), M Sobri Harahap bin Duski Mirja (Narkoba), Yunus bin Efendi (narkoba), Ledi Azwar bin Hamzah (Narkoba), Sodikun bin Suparman (Driling), Joko Purnomo bin Tulus (Driling).
Berita Terkait
-
Kerusakan Lanskap Akibat Tambang Emas Ilegal di Jambi
-
Insiden Like Konten Dewasa, Polda Jambi Sebut Akunnya Disusupi Pihak Luar
-
Twitter Polda Jambi Like Video Porno Jepang, Begini Respon Kabid Humas
-
Twitter Polda Jambi Kedapatan Like Konten Porno, Alasan Akun Disusup Pihak Luar
-
Polda Jambi Like Video Porno: Politikus Indonesia Sampai Tokoh Dunia Pernah Jadi Korban
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Pimpin Ziarah Nasional di TMPNU Kalibata, Prabowo: Jangan Sekali-sekali Lupakan Jasa Pahlawan
-
Ketua DPD Raih Dua Rekor MURI Berkat Inisiasi Gerakan Hijau Nasional
-
Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Jakarta Hari Ini, Senin 10 November 2025
-
Kondisi Terduga Pelaku Ledakan SMA 72 Jakarta Membaik Usai Operasi, Polisi Fokus Pemulihan
-
Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
-
Polemik Pahlawan Nasional: Soeharto Masuk Daftar 10 Nama yang akan Diumumkan Presiden Prabowo
-
Soeharto, Gus Dur, Hingga Marsinah Jadi Calon Pahlawan Nasional, Kapan Diumumkan?
-
Motif Pelaku Ledakan di SMAN 72: KPAI Sebut Dugaan Bullying hingga Faktor Lain
-
Siswa SMAN 72 Terapkan Pembelajaran Online 34 Hari untuk Redam Trauma Usai Ledakan
-
Garis Polisi di SMA 72 Dicabut, KPAI Fokus Pulihkan Trauma Ratusan Siswa dan Guru