Suara.com - Politikus Ferdinand Hutahaean mengomentari soal usulan Susi Pudjiastuti terkait perombakan PNS (pegawai negeri sipil).
Susi Pudjiastuti sebelumnya mencuitkan usulan tentang perombakan PNS.
Menurut mantan Menteri Perikanan dan Kelautan itu adanya restrukturisasi PNS akan membawa kemajuan.
"Sudah saatnya PNS direstrukturisasi. Perbankan telah melakukan. Tiap departemen bisa potong 30 persen pegawainya dalam 2 tahun dan bertahap rekrut baru 10 persen yang cumlaude atau top class, lakukan dua tahun sekali. Tahun ketiga lakukan hal yang sama, dalam enam tahun PNS ada sisa 40 persen jumlah PNS dan 30 persen yang hebat," ujar Susi, dikutip Suara.com.
Dalam pendapatnya itu, Susi menyinggung soal praktik korupsi. Menurutnya pemerintah harus memberikan gaji yang pantas dan sejajar dengan perusahaan swasta.
Susi berpendapat, dengan gaji yang pantas maka PNS terhindar dari korupsi.
"Saya yakin roda dengan kualitas SDM yang lebih baik jumlah PNS 40 persen sudah lebih dari cukup. Beri gaji yang cukup dan pantas sejajar dengan swasta karena yang bagus-bagus memang layak. Dengan jumlah 40 persen dari sekarang bisa diberikan gaji 3 sampai dengan 4 kalinya supaya tidak korupsi," lanjutnya.
Rupanya pendapat tersebut menuai reaksi Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand tidak setuju dengan usulan yang diberikan oleh Susi Pudjiastuti.
Baca Juga: Mahasiswa Bentangkan Spanduk Saat Paripurna DPRD Serang, Minta Honor Guru Non PNS Dinaikan
"Gagasan ini buat Susi mungkin cerdas, tapi buat saya ini gagasan bodoh. Bukan solusi dan justru akan membuat masalah baru yang 60 persen mau dikemanain? Nganggur?" ungkap Ferdinand.
Menurutnya, usulan tersebut merupakan pendapat bodoh. Dirinya menyebut bahwa korupsi bukan karena gaji yang kecil.
Ferdinand mengungkapkan budaya korupsi hadir lantaran gaya hidup.
"Selain itu, Susi tampak tidak memahami mengapa orang korupsi, bukan semata karena gaji kecil atau tida cukup, tapi gaya hidup," jelasnya.
Susi Pudjiastuti Diejek
Pendapat dan usulan Susi Pudjiastuti mengenai perombakan PNS tersebut menuai beragam komentar.
Berita Terkait
-
Anies Baswedan Disebut Jauh Lebih Baik dari Jokowi, Ferdinand Singgung soal Kinerja
-
Lagi-Lagi Disindir Cuma Lulusan SMP Gegara Cuitan soal PNS, Susi Pudjiastuti Balas Menohok
-
Dicibir Lulusan SMP Tak Layak Urusi Tata Kelola PNS, Susi Pudjiastuti Beri Jawaban Menohok
-
Satu Kata! Susi Pudjiastuti untuk Luhut yang Sebut Banyak TKA China di Indonesia
-
Selingkuh jadi Salah Satu Pemicu, Puluhan PNS di Bandung Barat Pilih Cerai Selama Pandemi
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
MKMK Tegaskan Arsul Sani Tak Terbukti Palsukan Ijazah Doktoral
-
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP Terra Drone, Apa yang Dicari Puslabfor?
-
MyFundAction Gelar Dapur Umum di Tapsel, Prabowo Janji Rehabilitasi Total Dampak Banjir Sumut
-
Ikuti Arahan Kiai Sepuh, PBNU Disebut Bakal Islah Demi Akhiri Konflik Internal
-
Serangan Kilat di Kalibata: Matel Diseret dan Dikeroyok, Pelaku Menghilang dalam Sekejap!
-
10 Saksi Diperiksa, Belum Ada Tersangka dalam Kasus Mobil Berstiker BGN Tabrak Siswa SD Cilincing