Suara.com - Gagasan pokok dan gagasan pendukung terkadang memang membingungkan bagi sebagian orang. Apakah kalian tahu apa perbedaan gagasan pokok dan gagasan pendukung?
Gagasan pokok dan gagasan pendukung adalah dua komponen penting dalam tulisan yang perlu dipahami, khususnya bagi para penulis. Itu artinya, penulis perlu mengetahui perbedaan gagasan pokok dan gagasan pendukung untuk menciptakan paragraf yang padu.
Dilansir dari buku Cendekia Berbahasa oleh Erwan Juhara, dkk, gagasan pendukung adalah penjelas atau pemaparan lebih detail dari gagasan utama. Namun perlu diingat, bahwa letak gagasan pokok tidak selalu diletakkan lebih dulu daripada gagasan pendukungnya. Hal ini tergantung dari jenis paragraf apa yang digunakan oleh penulis, apakah induktif, deduktif, deduktif-induktif, atau interatif.
Gagasan Pokok
Sesuai dengan namanya, gagasan pokok diartikan sebagai ide utama dari suatu paragraf. Namun, walaupun gagasan pokok itu adalah inti dari suatu paragraf, keberadaannya tidak bisa dipisahkan oleh gagasan pendukungnya. Berikut ini adalah ciri-ciri gagasan pokok yang membedakannya dari gagasan pendukung:
- Gagasan pokok biasanya berupa kalimat umum.
- Tujuan dari gagasan pokok adalah untuk dijelaskan dengan gagasan pendukung agar penjelasan menjadi lebih detail.
- Letak gagasan pokok tidak selalu di bagian awal, tergantung jenis paragrafnya (deduktif, induktif, deduktif-induktif, atau interatif).
- Gagasan pokok dapat berdiri sendiri.
- Pada umumnya, jika paragrafnya tidak terlalu panjang, maka gagasan pokok tidak dilengkapi dengan konjungsi.
Gagasan Pendukung
Gagasan pendukung adalah ide untuk menjelaskan secara mendetail dari ide-ide yang diberikan oleh gagasan pokok. Berikut ini ciri-cirinya:
- Gagasan pendukung berupa kalimat khusus.
- Gagasan pendukung merupakan penjelasan secara mendetail dari gagasan pokok.
- Memiliki jumlah yang lebih dari satu per paragraf.
- Tidak bisa berdiri sendiri dan harus melekat dengan gagasan pokok.
- Bentuk gagasan pendukung adalah berupa data, uraian, pernyataan, contoh, dan rangkaian peristiwa.
- Gagasan pendukung umumnya menggunakan konjungsi.
- Dapat diletakkan di mana saja, tergantung di mana gagasan pokoknya.
Bagaimana, sekarang sudah tahu perbedaan gagasan pokok dan gagasan pendukung, bukan?
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Baca Juga: Belajar Bahasa Indonesia: Apa Itu Kalimat Utama dan Ciri-cirinya
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Otak Pembobol Rekening Dormant Rp204 M Ternyata Orang Dalam, Berkas Tersangka Sudah di Meja Kejagung
-
Janji Kapolri Sigit Serap Suara Sipil Soal Kerusuhan, Siap Jaga Ruang Demokrasi
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Terpuruk Pasca-Muktamar, Mampukah PPP Buktikan Janji Politiknya? Pengamat Beberkan Strateginya
-
Hapus BPHTB dan PBG, Jurus Jitu Prabowo Wujudkan Target 3 Juta Rumah
-
Buntut Bobby Nasution Razia Truk Aceh, Senator Haji Uma Surati Mendagri: Ini Melanggar Aturan!
-
Bongkar 7 Cacat Fatal: Ini Alasan Kubu Nadiem Makarim Yakin Menang Praperadilan
-
MK Hindari 'Sudden Death', Tapera Dibatalkan tapi Diberi Waktu Transisi Dua Tahun
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta