Suara.com - Sekitar 65 persen pemegang visa tinggal sementara di Australia dibayar lebih rendah di tempat kerjanya, sementara 25 persen di antaranya mengaku dieksploitasi.
Demikian salah satu hasil survei yang dilakukan lembaga Migrant Workers Centre dengan melibatkan 700 pekerja migran di berbagai sektor.
Disebutkan pula pekerja migran yang datang ke Australia dengan menggunakan visa sponsor perusahaan mengalami tingkat stres yang sangat tinggi.
Hasil survei ini dirilis beberapa hari setelah Pemerintah Australia menunda rencana masuk mahasiswa asing dan pekerja terampil kembali ke Australia yang semula dijadwalkan pada 1 Desember kemarin.
Kalangan pengusaha dan petani Australia telah meminta pekerja asing terampil dan pemegang visa 'work and holiday' [WHV] untuk mengisi kekurangan tenaga kerja saat ini.
Survei menemukan 91 persen responden yang dibayar rendah, merupakan pemegang visa tinggal sementara tanpa peluang untuk menjadi penduduk tetap atau PR.
Menurut Migrant Workers Centre, meski pun Australia mengandalkan pekerja asing mulai dari 'backpacker' hingga dokter dan pekerja informasi dan teknologi (IT), namun sistem visa yang ada membuat para pekerja berada dalam ketidakpastian, stres dan rentan dieksploitasi.
Menurut laporan tersebut, masalah utama yang dihadapi para migran adalah cara mendapatkan status penduduk tetap, yang sering memakan waktu sekitar lima tahun, bahkan hingga satu dekade.
Menghadapi ketidakpastian visa
Seorang pekerja asal India, Paramjit (bukan nama sebenarnya), telah berada di Australia selama 13 tahun, dan bekerja sebagai penata rambut.
Baca Juga: Syarat Baru Warga Australia ke Luar Negeri, Termasuk ke Indonesia
Sekarang dia menjadi perawat orang lanjut usia di wilayah New South Wales.
Paramjit mengaku telah mengeluarkan uang antara A$50.000 hingga A$60.000, atau lebih dari Rp500 juta untuk urusan imigrasi, namun sampai sekarang belum mendapatkan status penduduk tetap.
Dia juga mengaku telah dipaksa pindah antar negara bagian untuk memenuhi persyaratan visa, yang sering berubah.
"
"Saya mengalami banyak pengalaman buruk dengan majikan dan agen imigrasi saat mengajukan tiga kali visa pelajar, dua kali visa sponsor perusahaan, dan tiga kali visa sponsor negara bagian," jelasnya.
"
Berita Terkait
-
Farel Prayoga Blak-blakan: Uang Miliaran Lenyap Akibat Eksploitasi Keluarga
-
Sekeluarga Sekongkol Kuras Harta Farel Prayoga, Sang Kakak Nekat Beli Kuda
-
Farel Prayoga Ditipu Keluarga Sendiri: Uang Ratusan Juta Ludes untuk Beli Kuda!
-
Miliaran Rupiah Lenyap: Kisah Pilu Farel Prayoga Dieksploitasi Keluarga Sendiri
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Gelombang Panas Laut Melemahkan Kemampuan Laut Menyerap Karbon: Apa yang Bisa Dilakukan?
-
Klaim Sudah Sesuai Prosedur, Polda Metro Santai Digugat Aktivis Delpedro Cs: Kami Siap Hadapi!
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
Buka Wisata Malam, Pengelola Bonbin Ragunan: Satwa Tetap Nyaman, Tak Terganggu Pengunjung
-
Fakta Kelam Kasus Inses di Gowa, Ayah Setubuhi Anak Sejak SD di Samping Istri yang Tertidur
-
Terungkap! Begini Cara Amar Zoni Transaksi Narkoba di Dalam Rutan, Pakai Aplikasi Rahasia
-
HAPUA Council Meeting ke-41 di Labuan Bajo Jadi Tonggak Penguatan Kolaborasi Energi Bersih ASEAN
-
Ledakan di Nucleus Farma Tangsel, Polisi: Bukan Bom, Penyebab Masih Diselidiki
-
Detik-detik Praka Zaenal Gugur: Tabrakan di Udara, Mendarat Setengah Sadar di Laut
-
Skandal Barbuk Robot Trading, Kajari Jakbar Dicopot Usai Diduga Kecipratan Rp500 Juta!