Suara.com - DPRD Jakarta mendesak Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (TransJakarta), Mochamad Yana Aditya, untuk mundur dari jabatannya. Desakan ini dianggap wajar sebagai akibat dari memburuknya penilaian terhadap kinerja BUMD seiring beberpa kecelakaan yang terjadi beberapa hari terakhir.
Terkait itu, Pengamat transportasi Djoko Setijowarno menilai dorongan kepada Gubernur Anies Baswedan untuk mencopot Dirut TransJakarta adalah imbas dari kecelakaan yang sudah sering terjadi.
"Permintaan (mencopot Dirut Transjakarta) hal yang wajar, karena kecelakaan yang sama terjadi berulang kali," ujar Djoko saat dikonfirmasi, Jumat (3/12/2021).
Djoko juga menyebut DPRD sebagai Badan Legislatif memang memiliki fungsi pengawasan agar program kerja Pemprov DKI berjalan dengan baik. Apalagi setiap tahunnya Transjakarta selalu mendapatkan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI.
"Fungsi dewan kan memang mengawasi pemerintah ya. Apalagi Transjakarta kan juga dapat subsidi dari APBD," katanya.
Djoko tak mau langsung setuju dengan desakan pencopotan Dirut TransJakarta. Namun, ia hanya meminta agar BUMD tersebut segera melakukan evaluasi dan membenahi diri.
"Artinya nanti bagaimana eksekutif merespon, makanya Transjakarta harus introspeksi diri apakah fungsi pengawasan terhadap operator sudah maksimal atau belum," pungkasnya.
Sebelumnya, angkutan umum TransJakarta belakangan ini mendapatkan sorotan karena kerap terjadi kecelakaan. Kejadian terbaru adalah bus menabrak pos polisi di depan Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jalan Mayjen Sutoyo, Kramat Jati, Jakarta Timur, kemarin.
Menanggapi hal ini, Anggota DPRD DKI Jakarta fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak mendesak agar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan segera mencopot Direktur Utama PT Transjakarta, Mochamad Yana Aditya.
Baca Juga: Armada Sering Kecelakaan, Pemprov DKI Curiga Kinerja Direksi TransJakarta Tak Optimal
Pencopotan Dirut ini menurutnya perlu dilekukan sebagai efek kejut bagi jajaran direksi Transjakarta untuk bisa berbenah. Apalagi peminat posisi Dirut BUMD ini disebutnya mudah dicari penggantinya.
"Untuk shock terapy, ya copot aja dirutnya, direksinya dan ganti yang baru. Banyak yang berminat untuk menjadi Dirut TJ dengan gaji yang begitu besar," ujar Gilbert saat dikonfirmasi, Jumat (3/12/2021).
Yana sendiri diketahui baru diangkat menjadi Dirut per tanggal 8 November 2021 menggantikan Sardjono Jhony Tjitrokusumo yang wafat pada 3 Oktober 2021. Meski belum sampai sebulan, Gilbert menilai pencopotan masih tetap harus dilakukan.
Pasalnya, Yana masih belum bisa menunjukan kinerjanya mencegah terjadinya kecelakaan.
"kalau kinerjanya enggak baik, masak mau digaji terus? Kita enggak tahu akan ada korban siapa lagi. Diganti saja karena artinya dia memang enggak mampu," kata Gilbert.
Selain itu, Gilbert juga menyarankan agar jajaran direksi di bawah Yana dipecat.
Berita Terkait
-
Curiga Kinerja TransJakarta Tak Optimal, Pemprov DKI Minta KNKT Lakukan Audit
-
Armada Sering Kecelakaan, Pemprov DKI Curiga Kinerja Direksi TransJakarta Tak Optimal
-
Rentetan Kecelakaan TransJakarta, Pemprov DKI: Kami Akan Panggil Direksinya
-
40 Hari Terakhir 5 Kali Kecelakaan, Pengamat Desak Manajemen TransJakarta Dievaluasi
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!
-
HUT ke-80 TNI di Monas, Ketua DPD RI : TNI Makin Profesional dan Dekat dengan Rakyat
-
Luhut dan Bahlil Apresiasi Pertemuan PrabowoJokowi, Tanda Kedewasaan Politik
-
Dari Salat di Reruntuhan hingga Amputasi: Cerita Mengharukan Korban Selamat Ponpes Al Khoziny
-
Atasi Masalah Sampah Ibu Kota, DPRD Dorong Pemprov DKI dan PIK Jalin Kolaborasi
-
Prabowo: Organisasi TNI yang Usang Harus Diganti Demi Kesiapan Nasional