Suara.com - Rangkaian pertemuan G20 resmi dimulai hari ini, Selasa (7/12/2021). Diawali dengan pertemuan Sherpa Meeting I Presidensi G20 di Jakarta.
Pertemuan Sherpa dilakukan secara hybrid yang dihadiri 38 delegasi, terdiri dari 19 negara anggota G20, 9 negara undangan dan 10 organisasi internasional.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, pertemuan Sherpa digelar hari ini hingga besok, Rabu (8/12/2021). Sementara pertemuan Deputy Finance
akan dilakukan di Bali pada tanggal 9 sampai 10 Desember 2021.
"Pertemuan ini merupakan pertemuan pertama G20 di bawah keketuaan Indonesia," ujar Retno dalam keterangan pers Sherpa Meeting I Presidensi G20 secara virtual, Selasa (7/12/202).
Retno menjelaskan, fokus dari pertemuan Sherpa yaitu membahas mengenai mekanisme kerja ke depan dan mulai membahas arah pembahasan agenda G20 setahun ke depan.
Pertemuan tersebut kata Retno sangat penting untuk mengatur mekanisme kerja atau cara kerja dan hasil dari keketuaan Indonesia selama satu tahun ini.
"Mengingat pentingnya pertemuan ini, maka presidensi Indonesia telah meng-introdusir apa yang dinamakan "sofa talk" yang akan memungkinkan para sherpa berbicara secara lebih terbuka sehingga memudahkan kerja setahun ke depan," tutur dia.
Dalam welcoming remark pertemuan Sherpa, Retno menyampaikan ekspektasi dunia terhadap G20 sangat besar agar dapat memimpin pemulihan global menghasilkan solusi yang konkret.
Presiden Jokowi kata Retno menekankan bahwa G20 harus membawa manfaat bagi semua.
Baca Juga: Antisipasi Varian Omicron, Menlu Retno Dorong Percepatan Vaksinasi Global
"Dari sejak keketuaan Indonesia di G20, Presiden Jokowi selalu menekankan pentingnya kerja G20 membawa manfaat bagi semua dari barat ke timur, utara selatan, kecil dan besar," ujar Retno.
Selain itu, Retno menegaskan bahwa kerja G20 harus membumi (Down to earth)
Dengan demikian, G20 tidak memiliki alternatif kecuali mengambil tanggung jawab agar dapat menghasilkan deliverables yang konkret untuk menjawab tantangan global, dari pandemi, lingkungan, sampai ke isu pencapaian SDGs.
Lanjut Retno, G20 juga harus menjadi katalis bagi pemulihan global yang kuat, inklusif dan sustainable. Inclusiveness kata Retno menjadi kunci.
"Oleh karena itu, saya sampaikan bahwa isu inclusiveness ini sangat terrefleksi dari
tema besar keketuaan Indonesia, yaitu “recover together, recover stronger”. Indonesia menekankan bahwa kemitraan dan menciptakan "enabling environment" sangat penting artinya," tutur Retno.
Retno juga menekankan tiga prioritas Indonesia, yaitu membangun arsitektur kesehatan dunia yang lebih kuat, transisi energi, dan transformasi digital.
Berita Terkait
-
Antisipasi Varian Omicron, Menlu Retno Dorong Percepatan Vaksinasi Global
-
Presidensi G20, Momentum Indonesia Bangkitkan Optimisme Pemulihan
-
Singgung Perjuangan Bung Karno, Jokowi: Sekarang Kita Memimpin Negara-Negara Terkaya Dunia
-
Indonesia Ditunjuk Jadi Tuan Rumah Presidensi G20, Disebut Bawa Berkah Bagi Ekonomi RI
-
Minta Polri Kawal Presidensi G20, Jokowi: Jangan Sampai Ada Letupan!
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- Ke Mana Saja Rp26 Triliun Dana Transfer Pusat Mengalir di Sulawesi Selatan?
Pilihan
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
Terkini
-
Siapa Pria Misterius di Samping Ratu Narkoba Dewi Astutik Saat Digerebek di Kamboja?
-
Update Korban Jiwa di Aceh: 249 Orang Meninggal, 660 Ribu Warga Mengungsi
-
Tata Ruang Amburadul Biang Banjir Sumatra, KLH Siap 'Obrak-abrik' Aturan
-
Pemerintah Ungkap Arah Kebijakan 2026, Sektor MICE dan Hilirisasi Jadi Fokus Baru
-
Kang Dedi Siapkan Kereta Kilat Pajajaran, Whoosh Bakal Ditinggalkan?
-
Banjir Sumatra Bawa Kayu Gelondongan, Ketua MPR Muzani: Sepertinya Hasil Tebangan Itu
-
4.000 Siswa Sekolah Rakyat Mau Kuliah, Kemensos Gandeng Diktisaintek Minta Bimbingan
-
Terungkap, Sosok 'Penjahat' di Balik Tema Besar Reuni 212
-
Jalan Buntu Paulus Tannos: Praperadilan Ditolak, KPK Kebut Proses Ekstradisi
-
Jurus Baru Bahlil, Golkar Siap 'Perang Digital' Rebut Hati 73 Persen Pemilih Muda 2029