Suara.com - Ketua Tim Tindak Lanjut Hasil Penyelidikan Pelanggaran HAM Berat Amiruddin berpesan, pembangunan untuk sektor pariwisata bukan hanya memikirkan perkembangan ekonomi negara saja. Akan tetapi, juga harus memikirkan nasib warga yang terdampak dari pembangunan tersebut.
Amiruddin menyebut, setidaknya ada beberapa hal yang mesti dipertimbangkan ketika pemerintah hendak mengembangkan lokasi pariwisata.
Itu berhubungan dengan sumber daya, masa depan dan kehidupan warga di sekitarnya.
"Oleh karena itu, kita harus tanya betul apalah proyek itu memang menjadi masa depan tiap warga yang tinggal di wilayah itu," kata Amiruddin dalam acara Konsultasi Nasional Peran Mediasi HAM yang disiarkan YouTube Humas Komnas HAM RI, Rabu (8/12/2021).
Menurutnya, perlu ada peninjauan ulang terhadap pembangunan tersebut apabila malah menyengsarakan warga di sekitarnya.
Tetapi kalau memang tidak, maka pihak yang bertanggungjawab atas pembangunan tersebut harus duduk bersama berikut dengan Komnas HAM untuk meyakini bahwa warga sekitar juga bisa ikut sejahtera.
Hal tersebut disampaikan karena tidak mau mendengar lagi bagaimana menderitanya ibu-ibu yang harus berjuang di jalan karena rumahnya digusur tanpa ada hak-hak sepadan lainnya yang diterima.
Persis dengan cerita pembangunan sebuah bandara di Jawa yang menurut Amiruddin prosesnya tidak mudah. Butuh berulang kali ia ke wilayah pembangunan bandara itu hanya untuk meyakini para penanggung jawab betul-betul memenuhi hak-hak para warga terdampak.
"Saya bolak balik datang kesitu 4-5 kali, meyakinkan semua pihak disitu bahwa warga negara yang mengelola wilayah itu berpuluh taun sebelumnya, kalau dia mau dipindahkan penuhi haknya, ajak dia bicara dengan baik," ujarnya.
Baca Juga: Komnas HAM Ungkit Pembangunan Bandara 'Berdarah-darah': Percuma Pidato Pancasila Tanpa HAM
"Jangan datang, (bicara) kami tim, begana begini, u pindah."
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
Terkini
-
Pohon Tumbang Ganggu Layanan MRT, Gubernur Pramono: Sore Ini Kembali Normal
-
Dugaan Cinta Terlarang Perwira Polisi dan Dosen Untag: AKBP B Dipatsus, Kematian DLV Masih Misteri
-
Jangan Takut Lapor! KemenPPPA Tegaskan Saksi dan Korban KBGO Tak Bisa Dituntut Balik
-
Gerak Dipersempit! Roy Suryo Cs Resmi Dicekal ke Luar Negeri di Kasus Ijazah Jokowi
-
KPK Serahkan Rp 883 Miliar Hasil Perkara Investasi Fiktif ke PT Taspen
-
Analis 'Tampar' Mimpi Kaesang di 2029: PSI Partai Gurem, Jokowi Sudah Tak Laku Dijual
-
Waspada! Menteri Meutya Ungkap Anak-Anak Jadi Sasaran Empuk Penipuan Belanja Online
-
'Lanjut Yang Mulia!' Momen 8 Terdakwa Demo Agustus 2025 Nekat Jalani Sidang Tanpa Pengacara
-
Pemkab Jember Siapkan Air Terjun Tancak Sebagai Destinasi Unggulan Baru
-
Gara-gara Pohon Mahoni 'Raksasa' Usia 1 Abad Tumbang, 524 Penumpang MRT Jakarta Dievakuasi