Suara.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengungkapkan jutaan pekerja migran yang berangkat ke berbagai negara selama beberapa tahun terakhir telah menyumbangkan nilai dana remitansi yang dikirim ke Indonesia sebesar Rp160 triliun per tahun.
Angka itu menempatkan dana remitansi dari pekerja migran kedua terbesar setelah penerimaan devisa dari sektor migas.
"Nilai dana remitansi yang dikirim ke Indonesia mencapai Rp160 triliun per tahun, atau kedua terbesar setelah penerimaan devisa dari sektor migas," kata Ma'ruf saat menyampaikan sambutannya dalam acara peringatan Hari Migran Internasional yang digelar oleh BP2MI, Sabtu (18/12/2021).
Kondisi tersebut membuktikan kalau pekerjaan migran Indonesia kerap disebut sebagai pahlawan devisa negara. Akan tetapi, menurut Ma'ruf, penyematan pahlawan itu bukan hanya karena kontribusi para pekerja migran saja, namun juga karena pengorbanannya.
"Saya ingin menekankan bahwa saudara digelari pahlawan bukan hanya karena memberikan kontribusi terhadap devisa negeri ini, melainkan juga karena keberanian, perjuangan dan pengorbanan yang telah saudara berikan untuk keluarga, bangsa dan negara," ujarnya.
Ma'ruf melihat kalau apa yang dilakukan pekerja migran tentu tidak mudah karena harus bekerja di luar negeri, lingkungan asing dan jauh dari rumah sendiri. Ia memahami kalau para pekerja migran pernah menghadapi masa-masa yang berat di mana harus melawan rindu pada kampung halaman, melepaskan kenyamanan keluarga, untuk terus berjuang di negeri orang.
Dari pengorbanan yang begitu besar, Ma'ruf berharap dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Di mana ketika pekerja migran kembali di Indonesia diharapkan dapat membawa ilmu baru yang bisa diterapkan di Tanah Air.
"Namun saudara kembali ke tanah air dengan pengalaman baru, keahlian baru dan jejaring baru yang saya harapkan dapat turut memperkuat komunitas di mana saudara berasal."
Baca Juga: Pekerja Migran Ilegal Jadi Korban Kapal Karam di Malaysia
Berita Terkait
-
Siapkan Pendidikan Tinggi Kelas Dunia, Wapres Maruf: Perlu Ada Transformasi dan Kolaborasi
-
Pekerja Migran Ilegal Jadi Korban Kapal Karam di Malaysia
-
Wapres Ma'ruf Sebut Hunian Baru Pengungsi Semeru Bakal Usung Konsep Smart Village
-
Bantu Evakuasi Kapal Karam di Johor, Bakamla kerahkan KN Belut
-
Varian Omicron Masuk Indonesia, Wapres Ma'ruf Perintahkan Seluruh Pemda Lakukan Pencegahan
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
Pilihan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
-
Ironi di Kandang Sendiri: UMKM Wajib Sertifikasi Lengkap, Barang China Masuk Bebas?
-
Gubernur BI : Tiga Kunci Ini Bisa Bikin Indonesia Meroket di 2026, Apa Saja?
Terkini
-
Jejak Gus Yaqut di Skandal Kuota Haji, KPK Bongkar 'Permainan' Jatah Tambahan 20 Ribu
-
Respons Golkar Usai Bupati di Aceh Bilang Prabowo Presiden Seumur Hidup
-
Antisipasi Rob Saat Nataru 2026, Pemkab Siagakan Ratusan Satgas dan Pompa Apung di Kepulauan Seribu
-
Geger Audit PBNU, KPK Siap Turun Tangan Usut Dugaan Aliran Duit Korupsi Mardani Maming
-
Dituding Jadi Biang Bencana Banjir Sumut, PT Toba Pulp Lestari: Operasional Kami 'TAAT' Aturan
-
Ratu Sabu Golden Triangle Tumbang, Dewi Astutik Diciduk dalam Operasi Senyap di Kamboja
-
Mensos Saifullah Yusuf Ungkap Bantuan ke Sumatra Sempat Tertahan Dua Hari Akibat Akses Tertutup
-
Polda Metro Jaya Bongkar Gudang Amunisi Ilegal di Jakarta Barat, Ratusan Peluru Disita
-
Paksa Napi Makan Daging Anjing, Kalapas Enemawira Dinonaktifkan dan Jalani Sidang Etik Hari Ini
-
Lebih dari 1000 Anak di Jakarta Jadi Korban Kekerasan, Pramono Anung: 56 Persen Terjadi di Rumah