Suara.com - Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) meminta vaksinasi Covid-19 terhadap anak dilakukan di sekolah agar memudahkan anak mau disuntik.
Ketua ITAGI Sri Rezeki Hadinegoro mengatakan psikologis anak saat vaksinasi Covid-19 juga harus dipertimbangkan, sehingga ketika ia disuntik bersama teman-temannya di sekolah suasana akan menjadi lebih menyenangkan.
"Kalau di rumah sakit atau puskesmas kan rasanya 'saya mau diapain kok masuk rumah sakit', kalau di sekolah mereka familiar sekali, apalagi kalau lihat teman-temannya disuntik tidak menangis, dia juga malu kalau mau nangis, jadi hal psikologis ini kita pikirkan juga," kata Sri dalam diskusi FMB9-KPCPEN, Senin (20/12/2021).
Selain itu, saat penyuntikkan vaksin Covid-19 para guru dan orang tua murid pun bisa membantu petugas kesehatan membuat suasana anak menjadi nyaman untuk disuntik.
"Ini akan memudahkan, dan anak-anak ini bisa diatur datangnya biar tidak bergerombol, jangan ngobrol setelah itu langsung pulang, jadi semua akan lebih mudah," tuturnya.
Namun, dia meminta petugas kesehatan untuk menjaga sterilisasi sekolah setelah proses penyuntikan, agar peralatan medis tidak tercecer yang membahayakan kesehatan warga sekolah.
"Harus juga disediakan sarana untuk kalau terjadi emergency, harus ada oksigen, infus set, dan guru UKS, dan sebagainya," sambung Sri.
Diketahui, vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun sudah dimulai sejak 14 Desember 2021 dengan target jumlah sasaran vaksinasi mencapai 26,5 juta anak berdasarkan data sensus penduduk 2020.
Pelaksanaan vaksinasi ini akan dilakukan secara bertahap mulai dari provinsi dan kabupaten/kota dengan kriteria cakupan vaksinasi dosis 1 di atas 70 persen dan cakupan vaksinasi Lansia di atas 60 persen.
Baca Juga: Kemenkes Tegaskan Vaksinasi Anak Aman dan Penting Mencegah Kematian Covid-19
Sampai saat ini sebanyak 8,8 juta jiwa dari 106 kabupaten/kota dari 11 provinsi yang sudah memenuhi kriteria tersebut, yakni Banten, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, dan Bali.
Vaksin yang digunakan untuk sementara ini adalah jenis Sinovac dan sudah punya Emergency Use Authorization (EUA). Sebanyak 6,4 juta dosis vaksin Sinovac yang akan digunakan hingga akhir Desember 2021.
Penyuntikan vaksin dilakukan dengan intramuskular atau injeksi ke dalam otot tubuh di bagian lengan atas dengan dosis 0,5 mili. Vaksinasi diberikan sebanyak 2 kali dengan interval minimal 28 hari.
Sebelum pelaksana vaksinasi harus dilakukan skrining dengan menggunakan format standar oleh petugas vaksinasi.
Pelaksanaan vaksinasi anak ini sudah mendapatkan rekomendasi dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Berita Terkait
-
Kemenkes Tegaskan Vaksinasi Anak Aman dan Penting Mencegah Kematian Covid-19
-
Kocak! Aksi Wali Kota Tegal Kenakan Seragam SD Saat Cek Vaksinasi Anak 6-11 Tahun
-
Gubsu Edy Rahmayadi: Omicron itu Varian Tercanggih, Masyarakat Diimbau Tetap Patuhi Prokes
-
Polda Riau Terus Genjot Vaksinasi, Upaya Capai Herd Immunity
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!