Suara.com - Virus corona varian omicron yang menjangkiti seorang petugas kebersihan Wisma Atlet Jakarta berasal dari warga Indonesia yang dikarantina setelah pulang dari Nigeria.
WN Indonesia yang membawa omicron berinisial TF (21). Dia baru pulang dari Nigeria pada 27 November 2021.
Sedangkan petugas kebersihan berinisial N tertular dari TF pada 8 Desember 2021.
"Jadi sudah terbukti bahwa semua kasus di Indonesia adalah imported case," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam jumpa pers, Senin (20/12/2021).
Sebanyak 169 WNI dikarantina di Wisma Atlet antara 24 November dan 3 Desember. Hanya TF yang probable dengan kemungkinan besar tertular omicron.
Belakangan, hasil tes PCR terhadap TF dinyatakan negatif Covid-19.
Selain pasien N, Kementerian Kesehatan menemukan lagi dua kasus omicron pada seorang WNI yang baru pulang dari Amerika dan Inggris.
Semua yang terkena omicron dikarantina di Wisma Atlet.
"Alhamdulillah semua kasus terjadi di karantina, bisa kita tangkap di karantina sampai saat ini belum ada yang menyebar ke luar," kata Budi Gunadi.
Baca Juga: Belum Ditemukan Kasus Covid-19 Varian Omicron di Mataram
Untuk mencegah kasus serupa terjadi lagi, petugas pintu masuk negara diminta memperketat skrining kesehatan bagi setiap pelaku perjalanan dari luar negeri.
"Perlu diperketat kedatangan luar negeri dan karantina kita agar kasus yang datang dari Nigeria, London, dan Amerika ini bisa terus kita jaga," kata Budi.
Pemerintah Indonesia menambahkan Inggris, Norwegia, dan Denmark dalam daftar larangan masuk Indonesia setelah omicron merebak.
Hong Kong yang sebelumnya dilarang, kini sudah diizinkan masuk Indonesia.
Daftar WNA yang dilarang masuk Indonesia berasal dari 13 negara yaitu Afrika Selatan, Botswana, Lesotho, Eswatini, Mozambique, Malawi, Zambia, Zimbabwe, Angola, Namibia, Inggris, Norwegia, dan Denmark.
WNA yang memiliki riwayat perjalanan dalam 14 terakhir dari 13 negara yang telah terjadi transmisi lokal varian omicron itu dilarang masuk Indonesia.
Tag
Berita Terkait
-
Kenali Virus Corona Varian Nimbus: Penularan, Gejala, hingga Pengobatan Covid-19 Terbaru
-
Alert! Kasus Covid-19 Indonesia Naik Lagi, Vaksin Masih Gratis?
-
7 Gejala Omicron Kraken, Paling Cepat Menular Dibanding Varian Lain
-
6 Gejala Omicron BF.7 yang Banyak Dikeluhkan, Varian Sudah Masuk Indonesia!
-
Covid-19 Subvarian Omicron BN.1 Masuk Jakarta, 24 Orang Sudah Terpapar
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
Terkini
-
Cak Imin Dorong Sekolah Umum Terapkan Pola Pendidikan Sekolah Rakyat: Ini Alasannya!
-
Warga Manggarai Tak Sabar Tunggu Proyek LRT Fase 1B Rampung, Macet Dianggap Sementara
-
Lewat Sirukim, Pramono Sediakan Hunian Layak di Jakarta
-
SAS Institute Minta Program MBG Terus Dijalankan Meski Tuai Kontroversi: Ini Misi Peradaban!
-
Dua Kakek Kembar di Bekasi Lecehkan Difabel, Aksinya Terekam Kamera
-
Jadwal SIM Keliling di 5 Wilayah Jakarta Hari Ini: Lokasi, Syarat dan Biaya
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol