Selama dua dekade terakhir, 14% gletser negara itu telah mencair, katanya, sementara frekuensi kekeringan meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan dekade terakhir abad ke-20.
Frekuensi dan intensitas banjir juga meningkat, sementara telah terjadi pergeseran dari salju di awal musim dingin menjadi hujan di musim semi.
Ini mengganggu keseimbangan air di negara itu karena salju, pada dasarnya, bertahan lebih lama daripada air hujan, yang keluar dari negara itu dalam 2-14 hari, jelas Mayar.
Afghanistan juga kekurangan tempat penampungan air, yang 10 kali lebih kecil dari negara-negara tetangga. Pemerintah sebelumnya menyusun strategi manajemen risiko kekeringan, kata Mayar, tetapi dengan pergantian pemerintahan pada Agustus lalu, semuanya terhenti.
Menanti kebijakan pemerintah Afghanistan Wakil Menteri Air Mujib ur Rahman Omar mengatakan pada konferensi pers Rabu (22/12) bahwa pemerintah memiliki kebijakan untuk mengelola kekeringan, termasuk proyek untuk membangun saluran irigasi dan bendungan di provinsi Badghis.
"Rekan-rekan teknis dan para ahli sibuk mengurus hal ini,” katanya, seraya menambahkan bahwa semua proyek tergantung pada ketersediaan anggaran.
Wakil Gubernur baru Badghis, pejuang pasukan khusus Taliban Mohibullah Asad, sangat menyadari beratnya masalah ini.
"Kekeringan terlihat jelas di seluruh Afghanistan dan memiliki dampak negatif yang lebih besar di provinsi Badghis,” katanya baru-baru ini kepada AP di gedung gubernur regional di Qala-e-Now.
Meskipun kekeringan telah menjadi masalah selama bertahun-tahun, katanya, tahun ini sangat parah, mempengaruhi sekitar 80-85% penduduk setempat.
Baca Juga: Xinjiang Bantu Logistik Musim Dingin Senilai Rp670 M kepada Duafa Afghanistan
Mayar, pakar pengelolaan air, mengatakan investasi kemanusiaan harus fokus pada proyek air skala kecil dan menengah untuk mengurangi dampak kekeringan.
"Meski adanya sanksi, masyarakat internasional tidak boleh membatasi dana terkait iklim dan bencana alam katanya. "Karena perubahan iklim terus berdampak pada Afganistan.” ha/yf (AP)
Berita Terkait
-
Life Hack Selamatkan Planet: Ilmuwan Temukan Cara Jenius Libatkan Burung!
-
Ribuan Ilmuwan Geruduk Kantor Presiden, Tegaskan Kalau Perubahan Iklim Masalah Nyata!
-
Fosil Iklim Ungkap Fakta Mengejutkan: Pemanasan Global Terburuk Justru Belum Dimulai!
-
Asap Kebakaran Hutan Jadi Masalah Lintas Negara: Solusi Sudah Ada, Tapi Kenapa Diabaikan?
-
Bridgestone Indonesia Perkuat Konservasi Gunung Sanggabuana Sekaligus Berdayakan Masyarakat
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Lahan Parkir Milik BUMD DKI Disegel karena Ilegal, Pramono Anung Kasih Dukungan: Memang Pantas
-
Paman di Jakarta Timur Tega Perkosa Keponakan Sendiri saat Ditinggal Orang Tua Berdagang
-
Menkeu Purbaya Diancam Diceraikan Istri Gegara Hampir Menyerah Belajar Ekonomi
-
Kepala LKPP Diisi Sarah Sadiqa, PDIP Pasrah usai Hendrar Prihadi Dicopot Prabowo, Mengapa?
-
Tuntutan TGPF 98 di PTUN: Desak Fadli Zon Cabut Pernyataan dan Minta Maaf ke Publik
-
Petaka Santap MBG, Ratusan Siswa 2 Daerah Muntah Massal, Ikan Cakalang dan Ayam Woku Jadi Biang?
-
Absennya PDIP di Kabinet Disebut Ada Strategi Prabowo di Baliknya, Lepas Bayang-bayang Jokowi?
-
Satire Berkelas Wisudawan Rayakan Kelulusan Sambil Pegang Ijazah: Jokowi Mana Bisa Gini
-
Operasi Tanpa Izin, Dishub Segel Dua Lokasi Parkir Milik BUMD Dharma Jaya
-
Cabuli Keponakan Sambil Direkam, Aksi Bejat Paman Terbongkar usai Ortu Korban Lihat Kiriman Email