Suara.com - TNI Angkatan Laut menyerahkan bantuan kepada pengungsi Rohingya yang sempat terapung di atas sebuah kapal di lautan dekat Kabupaten Bireuen, Aceh. Dalam hal ini, TNI AL membantah Indonesia menelantarkan pengungsi Rohingnya.
Komandan Lanal Lhokseumawe Kolonel Marinir Dian Suryansyah mengungkapkan kalau pihaknya memberikan bantuan berupa makanan, pakaian, obat-obatan dan beberapa kebutuhan lainnya sebagai wujud kepedulian dan rasa kemanusiaan terhadap pengungsi Rohingya.
“Tidak benar bahwa kita menelantarkan Imigran Rohingya," kata Dian dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Suara.com, Kamis (30/12/2021).
Meskipun sudah menyalurkan bantuan, Dian mengatakan kalau pihaknya mengimbau kepada rombongan pengungsi Rohingya bisa meninggalkan wilayah Indonesia setelah mesin kapal diperbaiki.
Menurut Dian, TNI AL sempat menawarkan bantuan untuk memperbaiki mesin kapal, namun ditolak oleh pengungsi Rohingnya.
"Kita juga menawarkan bantuan untuk memperbaiki mesin kapal tetapi mereka menolak bahkan tidak mengijinkan kita mendekat," ujar Dian.
Dian menilai bahwa hal yang paling pokok yang harus dilakukan saat ini adalah membantu memperbaiki mesin kapal sehingga mereka bisa segera melanjutkan pelayaran menuju negara tujuan mereka.
“Kalau saya lihat, logistik dan Kesehatan mereka tidak ada masalah, yang darurat adalah mesin kapalnya mati jadi harus diperbaiki agar bisa segera melanjutkan pelayarannya”, tuturnya.
Sampai saat ini TNI AL masih menunggu hasil koordinasi dari instansi terkait lainnya berkenaan dengan kelanjutan nasib pengungsi Rohingya yang sampai saat ini masih berada di tengah laut.
Baca Juga: Misterius Penemuan Tank di Perairan Bintan Kepri, TNI AL: Sedang Diselidiki
Sebelumnya, nelayan melihat kapal diduga membawa warga Rohingya berada di Perairan Kabupaten Bireuen, Aceh. Kapal itu terpantau masih berada di tengah lautan.
Hal tersebut dikatakan Wakil Sekjen Panglima Laot Aceh Miftach Cut Adek, melansir Antara, Senin (27/12/2021).
"Informasi dari nelayan adanya kapal Rohingya di perairan Bireuen kurang lebih 67 mil laut," katanya.
Keberadaan kapal itu juga telah disampaikan ke pos angkatan laut (AL) setempat. Kondisi kapal disebut masih bagus atau dapat berlayar.
"Masih di laut dan masih berlayar (kapal diduga dari Rohingya itu)," ujar Miftach.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi