Suara.com - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Golkar Bobby Rizaldi, meminta TNI-Polri untuk segera bergerak menindaklanjuti provokasi oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM yang mengklaim telah mengibarkan bendera Bintang Kejora atau Bintang Fajar di wilayah Intan Jaya.
TPNPB-OPM sebelumnya juga menyatakan siap untuk kembali melanjutkan perang di 2022 ini.
"Harus mengejar pelaku pengibaran bendera tersebut, karena bendera Bintang Kejora bukan lambang kultural, tapi adalah simbol ingin melepaskan dari NKRI, sehingga sudah menganggu kedaulatan negara," kata Bobby kepada wartawan, Rabu (5/1/2022).
Bobby juga mengingatkan pemerintah agar melakukan pemetaan yang jelas soal penindakan terhadap TPNPB-OPM di Papua. Menurutnya, pembagian tugas dengan cara pendekatan humanis dan operasi militer harus jelas.
"Yang perlu dilakukan pemerintah, adalah sikap yang jelas, mana yang ditindaklanjuti dengan civil justice atau pendekatan humanis, mana kegiatan-kegiatan aksi kejam para separatis yang perlu ditangani dengan operasi militer (bukan terpadu dengan aparat penegak hukum). Pemilahan ini baiknya tidak akan lagi membuat ragu-ragu aparat penegak hukum dan prajurit militer di lapangan," paparnya.
Lebih lanjut, Bobby menilai bahwa tindak lanjut terhadap TPNPB-OPM di Papua harus jelas. Tidak boleh dilakukan hanya secara operasi militer saja.
"Selama ini kan aksi gabungan, baiknya diperjelas saja, mana yang ranah civil justice, mana yang operasi militer," tandasnya.
Sebelumnya, TPNPB-OPM mengklaim telah mengibarkan bendera Bintang Kejora atau Bintang Fajar di wilayah Intan Jaya. Mereka menyebut pengibaran bendera itu sebagai sinyal untuk melanjutkan perang dengan TNI dan Polri.
Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom menyebut, pengibaran bendera Bintang Kejora dilakukan di tiga titik wilayah Intan Jaya. Pelaksanaannya dilakukan pada 31 Desember 2021 dan 1 Januari 2022.
Baca Juga: Klaim Kibarkan 3 Bendera Bintang Kejora Saat Tahun Baru, TPNPB-OPM: Siap Lanjut Perang!
"Tembakan peringatan telah dikeluarkan dengan tujuan mengundang TNI Polri bahwa siap lanjut perang di tahun 2022," kata Sebby dalam keterangannya, Minggu (2/1/2022).
Pengibaran bendera Bintang Kejora dipimpin oleh Komandan Operasi KODAP VIII Intan Jaya. Mereka di antaranya; Ruben Kobogau, Oni Kobogau, Enos Tipagau, Abeni Kobogau, dan Undius Kogoya.
"Dalam laporannya Undius Kogeya mengeluarkan dua pesan," ujar Sebby.
Pesan pertama, Undius Kogoya dan pasukannya mengklaim di tahun 2022 akan memperluas daerah operasi perang TPNPB-OPM. Kedua, mereka akan akan berkoalisi dengan TPNPB-OPM Ilaga untuk memperluas daerah operasi perang.
"Lami tetap lawan sampai TNI-Polri sampai akhir Kemerdekaan Bangsa Papua. Dan kami juga tidak takut pasukan teroris yaitu TNI-Polri," ujar Undius Kogeya seperti disampaikan oleh Sebby.
Berita Terkait
-
Klaim Kibarkan 3 Bendera Bintang Kejora Saat Tahun Baru, TPNPB-OPM: Siap Lanjut Perang!
-
Sebut Belum Ada Laporan Prada Yotam Membelot, TPNPB-OPM: Jangan Sampai Dibunuh TNI
-
Prada Yotam Diisukan Membelot Usai Kabur Dari Kesatuan, Begini Tanggapan TPNPB-OPM
-
Pemotor Kibarkan Bendera Bintang Kejora di Jakarta, Diburu Polisi
-
Benny Wenda Tuntut Indonesia Bebaskan 8 Mahasiswa Pengibar Bendera Bintang Kejora
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
Terkini
-
Bobby Nasution Tamatan Apa? Ditegur Kemendagri karena Inflasi Sumut
-
KPK Ungkap Alasan Diam-diam Periksa Gubernur Kalbar Ria Norsan pada Akhir Pekan
-
Gegara Dana Transfer Rp15 T Dipangkas, Pramono Minta Restu Purbaya Pakai Rp200 Triliun di Himbara
-
Agak Laen! Ayah-Anak Kompak jadi Maling, Sudah 17 Kali Gasak Motor
-
Halim Kalla Tersangka Korupsi PLTU Rp1,35 Triliun, Kronologi Lengkap Skandal PLN Terkuak
-
Takut Kabur? Polri Cegah Adik Jusuf Kalla hingga Eks Direktur PLN Keluar Negeri
-
Buntut Tragedi Maut Al Khoziny, Izin Pendirian Ponpes Bakal Dirombak Total
-
Rocky Gerung: Bukti dari KPU Justru Perkuat Ijazah Jokowi Palsu, 'Dinasti Solo' Makin Terkepung
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Berakhir: 67 Nyawa Melayang, Potongan Tubuh Jadi Temuan Terakhir Tim SAR
-
TNI Apresiasi PLN: Listrik Andal Sukses Kawal HUT TNI ke-80