Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan alokasi dana desa meningkat setiap tahunnya. Dari yang semula Rp21 triliun pada 2015, menjadi Rp 72 triliun di tahun 2021.
"Total sampai tahun ini dana desa yang telah disalurkan dari 2015-2021 mencapai 401,1 triliun ini sebuah angka yang sangat besar sekali," ujar Jokowi saat menghadiri peringatan HUT ke-49 PDI Perjuangan secara virtual, Senin (10/1/2022).
Perhatian besar pemerintah terhadap desa kata Jokowi, diharapkan akan meningkatkan pelayanan masyarakat desa dan mempersempit ketimpangan desa dan kota.
Dari dana desa, Jokowi mengatakan pemerintah telah membangun jalan desa, embung, irigasi, jembatan, pasar-pasar desa, tambatan perahu dan lain -lain.
Ini sekaligus membantah anggapan pemerintah hanya bangun yang besar-besar sperti jalan tol, airport, hingga pelabuhan.
"Karena ini infraskrtur yang dibutuhkan desa-desa kita selain kita membangun infrastruktur besar. Karena ini akan bangun peradaban, mempersatukan negara kita, membuka lapangan kerja dan juga menciptakan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru di seluruh tanah air," ucap Jokowi.
Tak hanya itu, Kepala Negara menyebut pemerintah juga terus berkomitmen dan bekerja keras membangun kemandirian bangsa dan memperkokoh kepemimpinan Indonesia di masyarakat internasional.
Hilirisasi industri kata Jokowi terus ditingkatkan.
"Karena kita tidak ingin sejak zaman voc kita selalu mengirim raw material keluar negeri," kata dia.
Baca Juga: Arahan Megawati ke Kadernya Menangkan Pemilu 2024; Turun ke Bawah Temui Masyarakat
Lebih lanjut, Jokowi menuturkan untuk menghasilkan nilai tambah dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya, sejak 2020 pemerintah telah berhenti mengekspor nikel bahan mentah.
Mantan Gubernur Jakarta ini menyebut di tahun 2022 pemerintah juga berhenti mengekspor bahan mentah bauksit dan 2023 untuk berhenti mengekspor tembaga.
"Karena dampak hilirisasi industri ini sangat besar karena selain membuka lapangan pekerjaan yang besar bagi rakyat juga memberikan nilai tambah yang besar," papar dia.
Jokowi mencontohkan saat berhenti mengekspor bahan mentah nikel, ekspor Indonesia kurang lebih sebesar Rp 25 triliun. Hal tersebut karena kebanyakan yang diekspor adalah bahan mentah.
"Sekarang karena yang diekspor barang setengah jadi dan barang jadi ekspor kita sudah mencapai 21 miliar USD atau kurang lebih hampir Rp280 triliun," katanya.
"Lompatan sangat besar ini yang ingin kita lakukan untuk barang-barang mineral yang kita miliki baik nikel bauksit tembaga timah emas dan lainnya," Jokowi menambahkan.
Tag
Berita Terkait
-
Gibran dan Kaesang Dilaporkan ke KPK oleh Dosen UNJ Terkait Dugaan KKN
-
Pergantian Kekuasaan, Megawati Berharap Pemilu 2024 Berjalan Jujur
-
Arahan Megawati ke Kadernya Menangkan Pemilu 2024; Turun ke Bawah Temui Masyarakat
-
Harga Cabai, Minyak Goreng, Bawang Merah Naik Lagi, Megawati Tanya Jokowi
-
Kritik Alat Kesehatan Masih Impor, Megawati: Masak Begitu Saja Nggak Bisa Bikin?
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
Terkini
-
Ngeri! Jakarta Masuk 5 Besar Kota dengan Udara Terburuk di Dunia
-
Buka Suara soal Kasus Puluhan Siswa SD Keracunan MBG di Jaktim, DKPKP DKI Bilang Begini
-
Cuaca Hari Ini: Waspada Badai, Sebagian Besar Wilayah Indonesia Diprediksi Hujan
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 4 Oktober 2025: Waspada Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi
-
Terkuak! Kasus Keracunan Siswa di Jakarta Akibat Dapur MBG Tak Jalani SOP BGN
-
Prabowo Blusukan ke Monas, Cek Persiapan HUT ke-80 TNI
-
Gedung Ponpes Al-Khoziny Ambruk Tewaskan 13 Orang, FKBI Desak Investigasi dan Soroti Kelalaian Fatal
-
Prakiraan Cuaca 4 Oktober 2025 di Berbagai Kota Wisata dari Bogor, Bali hingga Yogyakarta
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen