Suara.com - Seorang pria Inggris tewas ditikam di Thailand karena menyalakan musik terlalu keras. Ayah dua anak ini diidentifikasi sebagai Marcus Evans.
Menyadur Mirror Senin (24/1/2022), Evans yang berasal dari Somerset, dipukul di leher dengan pisau berbentuk sabit di distrik Muang, Kanchanaburi pada Sabtu dini hari.
Pria Inggris lainnya, yang diduga dari Nuneaton, juga terluka parah dalam serangan itu dan dibawa ke rumah sakit. Media lokal melaporkan mereka diserang saat mendengarkan musik dan minum-minum di meja pada pukul 3 dini hari.
Seorang pria Thailand, 23, didakwa dengan pembunuhan dan percobaan pembunuhan sebelumnya hari ini.
Rekan Evans yang lainnya menyampaikan berita kematian ini dalam sebuah posting penuh kesedihan di media sosial, yang menyatakan bahwa dia sangat menyayanginya.
"Dan seperti orang lain yang sangat saya cintai .... Pergi xxx."
Adria Licci, 59, teman Evans yang juga tinggal di Thailand, mengaku tiba di sana pada 17 Desember.
Dia memberi tahu The Sun bahwa Evans dan korban Inggris lainnya mengenal penyerang karena pernah memberi rokok dan minum bersamanya.
Licci mengatakan dia dibangunkan karena ada tiga orang yang berteriak sekitar jam 3 pagi, meskipun belum pernah melihat mereka berdebat sebelumnya.
Baca Juga: Tagih Utang ke Pedagang Gorengan, Rentenir di Tangerang Tewas Ditikam
"Saya keluar dari ruangan untuk melihat dan menemukan orang yang terluka dan orang mati tergeletak di tanah dalam genangan darah."
"Kami pikir masalah ini disebabkan oleh orang-orang yang memainkan musik keras, tapi ini seharusnya bisa didiskusikan dan diselesaikan. Tidak harus dengan kekerasan."
Polisi menangkap tersangka pada pukul 8.49 pagi ketika bersembunyi di kamar kerabat di seberang tempat serangan itu terjadi, lapor Bangkok Post.
Juru bicara Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran mengatakan sudah menghubungi polisi Thailand dan memastikan jaminan warganya terkait hal ini.
"Kami menghubungi Polisi Kerajaan Thailand setelah kematian seorang pria Inggris dan rawat inap lainnya di Thailand dan siap memberikan dukungan konsuler."
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Jalan Lintas Pidie Jaya - Bireuen Aceh Kembali Lumpuh Diterjang Banjir Minggu Dini Hari
-
Feminist Jakarta Serukan Negara Tanggung Jawab Atas Femisida dan Kerusakan Lingkungan
-
Bahlil dan Raja Juli Serang Balik Cak Imin Usai Suruh Taubat 3 Menteri, Pengamat: Dia Ngajak Perang!
-
Rapat Darurat Hambalang: Prabowo Ultimatum Listrik Sumatera Nyala 2 Hari, Jalur BBM Wajib Tembus
-
Prabowo Beri Hasto Amnesti, Habiburokhman: Agar Hukum Tak Jadi Alat Balas Dendam Politik
-
Johan Budi Dukung Abolisi dan Amnesti Tom Lembong - Ira Puspadewi, Tapi Kritisi Untuk Hasto
-
Waspada Rob! Malam Minggu Pluit dan Marunda Masih Tergenang, BPBD DKI Jakarta Kebut Penyedotan Air
-
Habiburokhman Bela Zulhas yang Dituding Rusak Hutan hingga Bencana Sumatera: Agak Lucu Melihatnya!
-
Gebrakan Mendagri Tito untuk Geopark Disambut Baik Ahli: Kunci Sukses di Tangan Pemda
-
Darurat Kekerasan Sekolah! DPRD DKI Pastikan Perda Anti Bullying Jadi Prioritas 2026