Suara.com - Salah satu konsekuensi dari pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur adalah hijrahnya ratusan ribu aparatur sipil negara alias ASN kementerian dan lembaga lainnya ke Nusantara - nama yang akan digunakan untuk Ibu Kota Negara (IKN) tersebut.
Rencana ini disambut beragam oleh para ASN. Syahdan, ASN sebuah kementerian di Jakarta Pusat mengaku bersemangat ketika mendengar kabar adanya pemindahan ASN ke IKN Nusantara. Hal tersebut dirasakannya karena melihat desain dari IKN Nusantara yang memukau pandangannya.
"Excited banget sebenarnya sama ibukota baru, soalnya desainnya kayaknya keren banget," kata Syahdan saat berbincang dengan Suara.com, Selasa (25/1/2022).
Kementerian yang menaungi tugas Syahdan bakal dipindahkan pada klaster pertama di 2024. Lelaki 25 tahun tersebut tidak masalah kalau ia diperintahkan untuk pindah ke Kaltim.
Pasalnya, ia sendiri merupakan perantau asal Makassar yang mendapatkan kesempatan menjadi ASN di kementerian yang terletak di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat tersebut. Sehingga perintah untuk pindah ke IKN Nusantara menjadi tantangan selanjutnya bagi Syahdan.
"Kalau di Jakarta juga jauh dari keluarga sih jadi enggak ada masalah, sama saja," ujar ASN di Divisi Humas tersebut.
Malah Syahdan merasa senang kalau bisa bekerja di Kaltim, karena menurutnya IKN Nusantara masih rendah polusi dan tidak macet.
"Mending di Kalimantan karena enggak suka macet," ungkapnya.
Pandangan berbeda disampaikan Taufan, lelaki yang sudah mengabdi menjadi ASN selama 10 tahun di salah satu kementerian. Awalnya ia mengetahui kabar pemindahan ASN ke IKN Nusantara dari pemberitaan media.
Baca Juga: Isran Noor Sebut, Perpindahan IKN ke Kaltim Sama dengan Mewujudkan Cita-cita Pemimpin Terdahulu
Mulanya Taufan tidak begitu menghiraukan soal adanya pemindahan ASN. Pasalnya menurut logikanya pemindahan IKN dari Jakarta ke Kaltim membutuhkan waktu yang lama.
Namun di sisi lain ia juga merasa khawatir karena pemindahan ASN itu rencananya dilakukan dalam lima tahap mulai 2024. Kementerian yang menaunginya itu masuk kepada klaster ketiga.
Kekhawatiran pria berusia 41 tahun tersebut disebabkan alasan keluarga. Taufan saat ini tinggal di Jakarta dan istrinya di Bandung, karena juga bekerja. Mereka bertemu hanya di akhir pekan.
"Sekarang saja kerja di Jakarta tapi istri di Bandung karena kerja juga. Pulang cuma bisa seminggu sekali," ungkap Taufan.
Taufan khawatir jika pindah ke Kalimantan, ia akan semakin jarang bertemu istri dan keluarganya.
"Istri enggak bisa meninggalkan pekerjaan. Kalau nanti saya pindah, LDR-nya makin jauh dong. Pulang setahun sekali," ujarnya sambil tertawa.
Berita Terkait
-
ASN Bolos, Hak Pensiun Langsung Hilang
-
Pemerintah Akan Tata Ulang Legalitas IKN Setelah MK Batalkan HGU 190 Tahun
-
MK Batalkan Aturan HGU 190 Tahun di IKN, Airlangga: Investasi Tetap Kami Tarik!
-
Prabowo Pangkas Rp15 Triliun, Tunjangan ASN DKI dan KJP Aman? Ini Janji Tegas Gubernur!
-
Dinilai Cacat Hukum, Empat ASN Gugat Surat Perintah Mutasi Kepala BNN ke PTUN
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
KPK Ungkap Alasan Bobby Nasution Belum Dihadirkan di Sidang Korupsi Jalan Sumut
-
Tak Bayar Utang Pajak Rp25,4 Miliar, DJP Sandera Pengusaha Semarang: Ini Efek Jera!
-
Broker 'Hantu' Korupsi Petral Terkuak, KPK: Modus Ini Bikin Harga Minyak Impor Jadi Mahal
-
Tepis Kekhawatiran Publik, Menteri HAM Klaim 80 Persen Revisi KUHAP Lindungi HAM
-
Raperda KTR Ancam 'Bunuh' Konser Musik Jakarta, Legislator: Banyak Mudharatnya
-
Pohon Tumbang Teror Warga Jakarta, Pramono Anung: 62 Ribu Sudah Dirapikan, Cuaca Ekstrem Biangnya
-
KPK Bidik Raksasa Sawit Jadi Tersangka Korporasi di Kasus Suap Inhutani V
-
Menteri PANRB Rini Widyantini: Paguyuban PANRB Perkuat Ekosistem Birokrasi Kolaboratif
-
Orang Tua Wajib Waspada! Kapolri Sebut Paham Ekstrem Kini Susupi Hobi Game Online Anak
-
Aset Sudah Disita tapi Belum Diperiksa, KPK Beri Sinyal Tegas untuk Ridwan Kamil