Suara.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengakui ada sejumlah kendala terkait pengembangan Vaksin Merah Putih yang digadang-gadang akan menjadi vaksin Covid-19 karya anak bangsa.
Plt. Kepala Organisasi Riset IPH BRIN Iman Hidayat menjabarkan, kendala pertama adalah peneliti Indonesia dinilai tidak berpengalaman mengembangkan vaksin baru.
"Memang peneliti kita tidak memiliki pengalaman mendevelop vaksin dari nol, jadi vaksin polio dan sebagainya yang diproduksi Bio Farma itu kita beli lisensinya, tidak develop dari nol," kata Iman dalam diskusi Riset Vaksin Covid-19 BRIN, Rabu (26/1/2022).
Selain minim pengalaman, pengembangan vaksin di Indonesia juga tidak bersinergi dengan industri vaksin sehingga sulit untuk berkembang.
"Berikutnya adalah kolaborasi dengan industri, jadi ini masih menjadi titik lemah karena industri pun di Indonesia tidak banyak yang memiliki fasilitas pengembangan vaksin, dan terakhir adalah infrastruktur," lanjut Iman.
Iman mengklaim, dengan keberadaan BRIN diharapkan bisa membantu enam lembaga penelitian yang saat ini tengah melakukan pengembangan Vaksin Merah Putih.
"Jadi 3 bottleneck ini cukup kronis di Indonesia, dan itu dialami saat ini, sehingga memang diperlukan tindakan-tindakan, salah satunya adalah BRIN membangun beberapa fasilitas untuk memfasilitasi riset-riset Covid-19," klaimnya.
Dia berharap pengembangan Vaksin Merah Putih yang dilakukan oleh enam lembaga bisa menjadi pelajaran pertama pengembangan vaksin di dalam negeri.
Diketahui, Vaksin Merah Putih tengah dikembangkan oleh enam lembaga penelitian yang tergabung dalam konsorsium vaksin nasional yang dibentuk pada 9 September 2020 lalu.
Baca Juga: Rekind Gandeng BRIN Kembangkan Lisensi Teknologi Komersial Merah Putih
Keenam lembaga tersebut antara lain Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Institute Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Airlangga.
Berita Terkait
-
Vaksin Merah Putih yang Dikembangkan Eijkman Segera Masuk Fase Uji Praklinis
-
Rekind Gandeng BRIN Kembangkan Lisensi Teknologi Komersial Merah Putih
-
Minimnya Pengalaman Jadi Kendala Pengembangan Vaksin Merah Putih
-
Pakar: Penggabungan Lembaga Riset Ke Gedung Genomik Cibinong Akan Menghambat Penelitian Di Indonesia
-
Peneliti Internasional Pertanyakan Mekanisme Kolaborasi Riset Baru Ala BRIN
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
Terkini
-
Bupati Bekasi Diciduk KPK, Pesta Suap Proyek Terbongkar di Pengujung Tahun?
-
KPK Ungkap Ada Pihak yang Berupaya Melarikan Diri pada OTT di Kalsel
-
Mengapa Cara Prabowo Tangani Bencana Begitu Beda dengan Zaman SBY? Ini Perbandingannya
-
Anak SD Diduga Bunuh Ibu di Medan: Kejanggalan Kasus dan Mengapa Polisi Sangat Berhati-hati
-
OTT KPK di Bekasi: Bupati Ade Kuswara Diduga Terima Suap Proyek
-
Roy Suryo Klaim Ijazah Jokowi Tetap Palsu Usai Gelar Perkara Khusus
-
KPK Sebut Tak Targetkan 3 OTT Dalam Sehari: Transaksi Terjadi Bersamaan
-
Penanganan Bencana Sumatra Masuki Fase Transisi, Pembangunan Hunian Dikebut
-
Salurkan Beasiswa PIP di Curup, Ketua DPD RI: Presiden Sungguh-Sungguh Tingkatkan Kualitas SDM
-
UMP Sumut Tahun 2026 Naik 7,9 Persen Jadi Rp 3.228.971