Suara.com - Undang-Undang Ibu Kota Negara yang menjadi payung hukum pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur sudah disahkan DPR.
Setelah status ibu kota negara dicabut, bagaimana nasib Jakarta?
Jakarta akan tetap menjadi simpul sosial, budaya, dan peradaban, kata Anies Baswedan yang saat ini menjabat gubernur Jakarta.
"Kota ini menjadi kota kumpulnya seluruh unsur bangsa karena itu kenapa kesetaraan jadi penting, kenapa keadilan jadi penting, karena semua yang datang ke kota ini harus mendapatkan itu," kata Anies, Jumat (28/1/2022).
Anies berharap hal itu dijaga dan terus diperkuat.
Anies mengatakan akan mengajak berbagai pihak untuk membahasnya.
Dia berharap walaupun Jakarta nanti tidak berstatus ibu kota negara, nilai positif yang sudah terbangun selama ini tetap dilestarikan.
"Nah ini yang saya ingin garisbawahi bagaimana mengaturnya kedepan mungkin bisa bahas bersama," kata Anies.
Demikian pula harapan Wakil Gubernur Jakarta Ahmad Riza Patria, Jakarta tetap eksis dan semakin maju.
Baca Juga: Resmi, Istana Presiden Terima Draf UU Ibu Kota Negara Nusantara
"Tidak perlu khawatir, kita pastikan sekalipun Jakarta tidak lagi sebagai ibu kota, tapi Jakarta nanti akan tetap hadir, eksis, dan tetap maju, bahkan bisa menjadi lebih baik lagi," kata Riza, Senin (25/1/2022).
Riza mengatakan Jakarta akan tetap menjadi sentra pendidikan, perekonomian, dan kesehatan.
"Jakarta harus menjadi pusat. Pusat pemerintahan berubah ke Kalimantan Timur, tapi Jakarta harus menjadi pusat perekonomian, pusat pendidikan,dan pusat kesehatan," kata Riza.
Sekalipun nanti Presiden berpindah kantor dari Jalan Medan Merdeka ke istana baru di Kalimantan Timur, lembaga legislatif yang sekarang berada di Senayan, nanti pun berpindah, semua struktur kementerian/lembaga tingkat pusat juga berpindah, kata Riza "Jakarta tetap terdepan, karena memiliki fasilitas yang sangat memadai di Republik yang kita cintai."
Mengenai kemacetan lalu lintas, Riza berharap setelah ibu kota negara berpindah, sejumlah permasalahan akut di Jakarta berkurang.
"Mudah-mudahan macetnya semakin berkurang, genangan banjirnya semakin berkurang, udaranya semakin bersih, dan gedung-gedung semakin tertata. Karena sebagian warga Jakarta berpindah ke Kalimantan Timur, khususnya bapak-bapak sebagai PNS/ASN, itu berpindah di tingkat pusat," kata Riza.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional