Suara.com - Lembaga Trust Indonesia Research and Consulting merilis hasil survei tentang tren pilihan publik kepada partai politik.
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, hasilnya PDIP memenangi kontestasi politik jika Pemilu digelar saat ini. Survei dilakukan 3 hingga 12 Januari 2022 dengan metode wawancara langsung atau tatap muka.
Total responden sebanyak 1.200 responden yang dipilih secara acak bertingkat di seluruh provinsi. Margin of error survei kurang lebih 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
"Hasil survei, di peringkat pertama PDIP (dengan elektabilitas) 21,8%," kata Direktur Eksekutif Trust Indonesia Research and Consulting Azhari Ardinal di Jakarta, Senin (31/1/2022).
Di urutan kedua ditempati Gerindra dengan elektabilitas 17,3%, disusul Golkar 10,6%, PKS 9,9% dan PKB 8,1%. Selanjutnya Partai Demokrat dengan 7%.
Hasil mengejutkan, tiga partai politik tidak lolos ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4%. Berdasarkan survei, tiga parpol yang tidak memiliki kursi di Senayan jika pemilu dilaksanakan hari ini adalah Partai Nasdem, PPP dan PAN.
"Partai Nasdem elektabilitas 3,9%, PPP 2,9%, dan PAN 1,9%," tuturnya.
Ardinal mengungkap alasan utama di balik pemilihan parpol adalah sudah terbiasa dan ada sejak dulu. Angkanya 23,4%. Kemudian pengaruh tokoh agama atau masyarakat 10,7% dan ada tokoh partai lain yang disukai 22,8%.
"Alasan lainnya, partai yang sebelumnya dipilih tidak menempati janji 16,6%," jelasnya.
Baca Juga: Soal Cagub di Pilkada Jakarta 2024, Waketum Gerindra: Sepenuhnya Hak Prerogatif Pak Prabowo
Selain elektabilitas, survei juga memotret popularitas dan tingkat kesukaan publik terhadap parpol. Hasilnya, Partai Golkar menjadi partai dengan tingkat popularitas tertinggi sementara Demokrat menjadi partai paling disukai.
"Tingkat popularitas partai politik tertinggi diraih oleh Partai Golkar 93,9% disusul PDIP 92,3% dan Partai Gerindra dengan 91,6%," kata Ardinal.
"Adapun tingkat kedisukaan tertinggi diraih Partai Demokrat dengan 66,8 persen, disusul Partai Gerindra 65,9 persen, dan Partai Golkar 61,5 persen," tambahnya.
Berita Terkait
-
Tak Cuma soal Bahasa Sunda, Arteria Dahlan Didemo Lagi Gegara Sebut Kajati NTT Tukang Ancam
-
Dianggap Potensial, PKS Lirik Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo untuk Capres 2024
-
Edy Mulyadi Dijerat Pasal Berlapis, Waketum Gerindra Angkat Bicara soal Cagub di Pilkada DKI Jakarta
-
Bakal Diusung Nasdem di Pilgub Jabar 2024, M Farhan: Insya Allah Siap
-
Soal Cagub di Pilkada Jakarta 2024, Waketum Gerindra: Sepenuhnya Hak Prerogatif Pak Prabowo
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Libur Nataru 2026, Kunjungan Wisatawan ke Malioboro Tembus 1 Juta: Naik Tiga Kali Lipat
-
Cegah Kemacetan, Polisi Siagakan Personel di Titik Rawan Parkir Liar Saat CFN Pergantian Tahun
-
Kementerian PU Percepat Pemulihan Konektivitas, Krueng Tingkeum Dibuka 27 Desember 2025
-
Hindari Macet Malam Tahun Baru, 26 Kereta Api Berhenti di Stasiun Jatinegara
-
Mendagri Salurkan Bantuan untuk Warga Desa Geudumbak, Langkahan, Aceh Utara
-
Tukar 5 Kapibara Jantan, Ragunan Resmi Boyong Sepasang Watusi Bertanduk Bernama Jihan dan Yogi
-
Ini Daftar Rute Transjakarta yang Beroperasi Hingga Dini Hari Selama Malam Tahun Baru 2026
-
Refleksi Akhir Tahun Menag: Bukan Ajang Euforia, Saatnya Perkuat Empati dan Spirit Kebangsaan
-
Malam Tahun Baru di Jakarta, Dishub Siapkan Rekayasa Lalu Lintas di Ancol, Kota Tua, hingga TMII
-
Gubernur Banten: Tingkat Pengangguran Masih Tinggi, Penataan Ulang Pendidikan Vokasi Jadi Prioritas