Kemunculan paling awal dari varian VB dalam data mereka ditemukan pada seseorang yang didiagnosis pada 1992 yang memiliki varian versi awal, dan terbaru diketahui pada 2014.
Peneliti lain sejak itu menemukan individu lain dengan varian yang didiagnosis setelah 2014.
Dokter biasanya mengukur penurunan sistem kekebalan HIV dengan memantau penurunan sel T CD4, yang ditargetkan oleh virus HIV dan sangat penting untuk melindungi tubuh dari infeksi.
Pada pasien yang terinfeksi varian VB, penurunan CD4 terjadi dua kali lebih cepat dibandingkan varian lainnya, "menempatkan mereka pada risiko mengembangkan AIDS jauh lebih cepat,” kata para peneliti.
Selain dampak varian baru yang meningkat pada sistem kekebalan, tim juga menemukan varian VB lebih mudah menular.
Mereka sampai pada kesimpulan itu setelah membandingkan versi berbeda dari varian VB yang diambil dari pasien yang terinfeksi.
Fakta di mana virus pada jenis varian tersebut mampu berpindah dengan cepat ke orang lain sebelum dapat mengakumulasi banyak mutasi.
"Kritis” diagnosa dan pengobatan dini
"Karena varian VB menyebabkan penurunan kekuatan sistem kekebalan yang lebih cepat, maka penting bagi individu untuk didiagnosis lebih awal dan memulai pengobatan sesegera mungkin,” demikian dalam pernyataan pers.
Baca Juga: Alert! Peneliti Oxford Temukan Varian HIV yang Lebih Mematikan
"Ini membatasi jumlah waktu HIV dapat merusak sistem kekebalan individu dan membahayakan kesehatan mereka,” tambah Fraser.
Fraser yang juga peneliti utama proyek BEEHIVE yang diluncurkan pada 2014 untuk mengumpulkan data tentang bagaimana mutasi pada virus HIV dapat menyebabkan berbagai tingkat keparahan di antara pasien.
Perbedaan-perbedaan itu sebelumnya dianggap sebagian besar berhubungan dengan sistem kekebalan individu itu sendiri.
Para peneliti mengatakan mereka tidak dapat mengidentifikasi mutasi genetik mana dalam varian VB yang menyebabkan virulensinya, tetapi mereka berharap penelitian di masa depan dapat melakukannya. rw/ha (AFP)
Berita Terkait
-
Website KontraS Diretas! Netizen Murka, Curigai Upaya Pembungkaman Informasi
-
Kakak Eliano Reijnders Alami Pekan Buruk, Terancam Kehilangan Tempat di Man City
-
Bingung Cara 'Styling' Biar Gak Gitu-gitu Aja? Ini 9 Aturan Main Buat Pemula
-
Legenda Inter Milan Serang Del Piero Saat Bilang Il Nerazzurri sebagai Tim Terkuat Serie A
-
Terungkap di Sidang: Detik-detik Anak Riza Chalid 'Ngotot' Adu Argumen dengan Tim Ahli UI
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Website KontraS Diretas! Netizen Murka, Curigai Upaya Pembungkaman Informasi
-
Terungkap di Sidang: Detik-detik Anak Riza Chalid 'Ngotot' Adu Argumen dengan Tim Ahli UI
-
Harga Telur Naik Gara-gara MBG, Mendagri Tito: Artinya Positif
-
Penyelidikan Kasus Whoosh Sudah Hampir Setahun, KPK Klaim Tak Ada Kendala
-
Fraksi NasDem DPR Dukung Gelar Pahlawan untuk Soeharto: Lihat Perannya Dalam Membangun
-
Kemenhaj Resmi Usulkan BPIH 2026 Sebesar Rp 88,4 Juta, Ini Detailnya
-
Emak-Emak Nyaris Adu Jotos di CFD, Iron Man Jadi Penyelamat
-
Pemerintah Usulkan Biaya Haji 2026 Turun Rp 1 Juta per Jemaah Dibanding Tahun Lalu
-
Bicara soal Impeachment, Refly Harun: Pertanyaannya Siapa yang Akan Menggantikan Gibran?
-
SETARA Institute: Pemberian Gelar Pahlawan untuk Soeharto Pengkhianatan Reformasi!