Suara.com - Pengamat Sosial-Politik dari Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa juga menyoroti dugaan adanya kerumunan warga ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) bagi-bagi kaus di Pasar Porsea, Toba, Sumatera Utara, pada Rabu (2/2/2022).
Menurutnya dugaan kerumunan tersebut kontradiktif dengan imbauan protokol kesehatan (prokes) yang kerap digaungkan Presiden Jokowi. Bahkan, kata dia, hal itu merupakan preseden buruk bagi pemulihan kesehatan di Indonesia
"Tentunya atas dasar percepatan pemulihan kesehatan saya kira kunjungan Presiden yang menimbulkan kerumunan jelas kontraproduktif dan preseden buruk," ujar Herry kepada Suara.com, Selasa (8/2/2022).
Pernyataan Herry menanggapi Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Alifudin yang menyoroti dugaan adanya kerumunan warga ketika Presiden Jokowi bagi-bagi kaus di Pasar Porsea, Toba, hari ini.
Terlebih, kata dia, Jokowi seharusnya menjadi panutan bagi rakyat dalam hal prokes.
"Apalagi Presiden idealnya menjadi panutan yang baik soal protokol kesehatan meskipun dengan alasan antusiasme, partisipasi dan alasan lainnya," tutur Herry.
Herry menyebut prokes seharusnya sudah dikondisikan agar tidak membludak saat kedatangan Jokowi.
"Soal komitmen prokes baiknya saat itu sudah dikondisikan dengan sistematis, membludak atau tidak ya Presiden juga mesti bijak. Ataukah soal prokes, soal PPKM, dan beragam kebijakan pembatasan sifatnya klise semata, ya hanya Presiden yang mengerti jawabannya," tutur Herry.
Karena itu, kata Herry, bagaimana masyarakat mendukung kebijakan PPKM, sementara Jokowi kadang kerap melanggar prokes dengan membuat kerumunan saat kunjungan kerja (kunker).
"Bagaimana mungkin kita bisa mendukung kebijakan PPKM jika kadang kala kita melihat kunker Presiden kerap offside," ucap dia.
Lebih lanjut, Herry menyebut siapapun yang bertanggungjawab atas kejadian dugaan kerumunan tersebut, harus ditindak dan diberi sanksi.
Sebab, hal tersebut dikhawatirkan membuat masyarakat akan semakin apatis terhadap PPKM, karena prokes justru dilanggar oleh pemerintah.
"Siapun yang bertanggungjawab atas kejadian di kunker kemarin sesuai dengan UU ya harus ditindak dan diberikan sanksi. Khawatir kedepannya masyarakat akan semakin apatis soal PPKM, soal prokes dan aturan yang justru dilanggar oleh pembuat kebijakan," katanya
Sebelumnya, anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Alifudin menyoroti dugaan adanya kerumunan warga ketika Presiden Jokowi bagi-bagi kaus di Pasar Porsea, Toba, Sumatera Utara, pada Rabu (2/2/2022).
Menurut Alifudin, seharusnya kepala negara menjadi panutan bukan malah sebaliknya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi
-
Muhammad Rullyandi Sebut Polri Harus Lepas dari Politik Praktis, Menuju Paradigma Baru!
-
Hari Pertama Operasi Zebra 2025, Akal-akalan Tutup Plat Pakai Tisu Demi Hindari ETLE