Suara.com - Dalam memperingati rangkaian HUT ke-49 PDI Perjuangan dan Hari Raya Imlek, Banteng Muda Indonesia (BMI) menggelar webinar bertajuk “Membangun Generasi Gotong-Royong Dalam Semangat Kebhinekaan”.
Ketua umum BMI, Mochamad Herviano Widyatama berharap, Hari Raya Imlek 2573 dapat meningkatkan semangat generasi muda di Indonesia. Dalam webinar BMI juga bertepatan dengan Hari Pers Nasional, dapat dijadikan pelopor Indonesia dalam semangat bertoleransi.
"Ibu Megawati Soekarnoputri menetapkan Tahun Baru Imlek sebagai hari libur nasional pada tahun 2002. Maka saya menyerukan kepada generasi muda bertepatan dengan Hari Pers Nasional, mari kita juga kuatkan dan pelihara semangat toleransi ini," ujar Vino saat pembukaan webinar BMI di Jakarta.
Sementara itu, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristyanto menyampaikan pesan melalui kutipan Bung Karno, yaitu bangsa ini harus dibangun dengan mendahulukan pembangunan karakter. Menurutnya, ini akan membuat Indonesia menjadi bangsa maju.
"Kepada para kader BMI untuk terus berdialektika lewat banyak baca dan diskusi guna menghasilkan kepemimpinan intelektual dan membangun generasi muda. Sehingga menempatkan kepentingan bangsa di atas segalanya," kata Hasto.
Kader PDIP Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok melihat masih adanya fenomena intoleransi di tengah masyarakat. Menurutnya, semangat gotong-royong dan Pancasila bisa dijarikan sebagai inspirasi generasi muda, untuk membawa negara ini ke arah perubahan yang lebih baik.
"Bukan sebaliknya, justru terpecah-belah dan mudah diadu domba dalam pusaran konflik horizontal. Ini pesan Bu Mega yang selalu saya ingat, bagaimana menegakkan toleransi dan menghidupkan Pancasila di tengah rakyat," ucap Ahok.
Sebagai informasi, dalam kegiatan kali ini turut hadir influencer dr Tirta, Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Toni Agung Arifianto, Morgan Oey, dan Marcell Siahaan. Selain menggelar diskusi, BMI juga menyerahkan bantuan vitamin kepada insan pers dalam rangka Hari Pers Nasional.
Baca Juga: Kasus di Wadas Bikin Kans Ganjar Pranowo Nyapres Makin Kecil, Pengamat: Puan Maharani Diuntungkan
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Cinta Segitiga Berdarah di Cilincing: Pemuda 19 Tahun Tewas Ditusuk Mantan Pacar Kekasih!
-
Segera Diadili Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Sidang Kopda FH dan Serka N Bakal Digelar Terbuka
-
Tragedi Rumah Tangga di Cakung: Suami Bakar Istri dan Kontrakan Ditangkap Usai Kabur 3 Hari
-
Tawuran Antar Remaja di Palmerah Pecah, Dua Kantor RW Rusak Akibat Sambitan Batu
-
Gugatan Ijazah Gibran: Tuntutan Mundur Dijawab Peringatan 'Kisruh Ruang Politik
-
PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu, Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Kisah Pilu Guru Agama di Usia Senja, 21 Tahun Dedikasi Dibalas Kontrak Paruh Waktu
-
PDIP Resmi Pecat Wahyudin Moridu usai Viral Mau 'Rampok Uang Negara': Tak Bisa Dimaafkan!
-
Dikenal 'Licin!' Spesialis Pencuri Kotak Amal Masjid di Bekasi Kicep Usai Terpergok CCTV
-
Viral! Wali Kota Jakarta Pusat Hampir Kena Tipu Modus Pemindahan KTP Elektronik ke KTP Digital