Suara.com - Mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Profesor Azyumardi Azra menilai pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dikutip dari makassar.terkini--jaringan Suara.com, Jokowi dinilai memperlihatkan indikasi akan meninggalkan warisan (legacy) negatif.
Prof Azyumardi kemudian memberikan peringatan kepada Jokowi.
Ia memberikan peringatan apabila Jokowi tidak melakukan langkah-langkah yang drastis, maka akan menimbulkan beban sejarah.
Prof Azyumardi menilai di periode kedua, Jokowi memang mengalami perubahan sikap dan kebijakan dalam memimpi.
Menurutnya, masyarakat hingga para pendukung ikut terkejut melihat perubahan sikap dan kebijakan Presiden Jokowi.
"Tapi memperlihatkan berbagai indikasi kecenderungan gejala semakin banyaknya negatif legacy," ujarnya, seperti dikutip dari makassar.terkini--jaringan Suara.com, Jumat (11/2/2022).
Prof Azyumardi menjelaskan warisan negatif selama periode kedua ini telah ditampilkan Jokowi.
Salah satunya melalui penerbitan Omnimbus Law UU Cipta Kerja hingga UU Ibukota Negara (IKN).
Baca Juga: Siapkan Calon untuk Pilkada DKI, Gerindra Pede: Siapapun yang Dipilih Insya Allah Jadi Gubernur
"Ini jadi presiden yang mengejutkan. Sehingga orang yang semula pro Jokowi menjadi bergeser lebih kritis," bebernya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan kritik orang-orang terdekat Jokowi bukan karena benci.
Akan tetapi, kritik tersebut lebih kepada rasa sayang agar Jokowi dapat memberikan kebijakan dan warisan terbaik di akhir masa jabatannya.
"Kalau Pak Jokowi tidak melakukan langkah-langkah yang drastis gitu. Maka ini akan menimbulkan beban sejarah karena di era Pak Jokowi ini demokrasi kita pertama kalinya mengalami langkah mundur," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Wacana Usung Jokowi-Prabowo 2024, Pengamat: Isu yang Berkembang Prabowo Capres, Jokowi Cawapres, Boleh
-
Siapkan Calon untuk Pilkada DKI, Gerindra Pede: Siapapun yang Dipilih Insya Allah Jadi Gubernur
-
Presiden Turki Erdogan dan Istri Positif Covid-19 Varian Omicron, Presiden China Sampaikan Simpati Mendalam
-
Presiden Turki Erdogan dan Istrinya Positif Terpapar Covid-19, Presiden Cina Kirim Ucapan Simpati
-
Mahasiswa UIN Walisongo Blokade Jalan Pantura, Sempat Ricuh Setelah Warga Nekat Menerobos
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
Terkini
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta
-
Rp500 T Subsidi Bansos Meleset, Gus Ipul Akui Hampir Separuh Penerima Bantuan Salah Sasaran