"Mereka tidak mengizinkan saya masuk perguruan tinggi karena saya mengenakan cadar. Mereka mulai meneriakkan Jai Shri Rama (Salam Tuhan Rama), jadi saya mulai meneriakkan Allahu Akbar," kata Muskan kepada DW melalui telepon dari Mandya.
"Yang ingin saya lakukan hanyalah belajar, dan orang-orang ini menghentikan kami. Namun, saya tidak takut," tambahnya.
Objektifikasi perempuan
Sejumlah pihak yang mendukung larangan bercadar, berpendapat bahwa itu adalah hak otoritas perguruan tinggi untuk memutuskan jenis pakaian apa yang boleh dikenakan oleh para siswa.
Namun, bagi banyak pelajar muslim dan bagian sekuler India, menentangnya dengan mengatakan bahwa itu adalah hak dasar setiap individu untuk menjalankan keyakinan agama.
"Jilbab adalah bagian dari identitas budaya dan agama wanita muslim. Ini seperti mangalsutra (kalung) untuk Hindu, salib untuk Kristen, dan sorban untuk Sikh," kata TN Prathapan, seorang anggota parlemen dari partai oposisi Kongres, kepada DW.
Prathapan mengatakan hak konstitusional semua warga negara harus dilindungi. Sementara itu, peraih Nobel Perdamaian Malala Yousafzai meminta pihak berwenang India mengambil langkah-langkah untuk "menghentikan marginalisasi perempuan muslim."
"Menolak membiarkan anak perempuan pergi ke sekolah dengan hijab mereka sangat mengerikan.
Objektifikasi terhadap perempuan tetap ada, karena persoalan pakaian," bunyi cuitan Yousafzai di Twitter.
Baca Juga: Mengapa Beberapa Sekolah di India Melarang Penggunaan Hijab?
Permainan politik Beberapa ahli mengatakan BJP sengaja memicu masalah ini untuk keuntungan politik.
"Ingin memakan apa dan memakai pakaian apa adalah hak fundamental. BJP mencoba memaksakan pilihannya pada rakyat. Ini tidak lain adalah politik mayoritas yang dimainkan," kata Nawab Malik dari Partai Kongres Nasionalis, kepada DW.
Para aktivis mengatakan serangan terhadap muslim, yang berjumlah sekitar 200 juta dari 1,4 miliar penduduk India, telah meningkat sejak Modi mengambil alih kekuasaan pada 2014.
Ketegangan komunal juga meningkat di Karnataka, negara bagian yang diperintah oleh BJP.
Menurut Forum Kerukunan Masyarakat Karnataka, distrik pesisir negara bagian itu menyaksikan lebih dari 120 insiden komunal pada tahun lalu, jumlah tertinggi dalam empat tahun terakhir.
Baru-baru ini laporan bersama yang diinisiasi United Christians Forum, Association for Protection of Civil Rights dan United Against Hate, mengungkapkan ada 305 insiden kekerasan terhadap orang Kristen terjadi secara nasional dalam sembilan bulan pertama tahun 2021, termasuk 32 insiden di Karnataka.
Berita Terkait
-
55 Kode Redeem FF Terbaru 21 Desember 2025, Ada Skin Winterland dan Diamond Gratis dari ShopeePay
-
Mahasiswa Perlu Kompetensi Lintas Budaya, Prasmul-Canterbury Jawab Lewat Experiential Learning
-
Indonesia Cetak Sejarah Baru di SEA Games 2025
-
Inilah PT Tambang Mas Sangihe yang Ditolak Helmud Hontong Sebelum Meninggal Dunia
-
29 Kode Redeem FC Mobile Aktif 21 Desember 2025, Klaim Stam 115 dan Rank Up Gratis
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka