Suara.com - Presiden Joko Widodo meminta masyarakat untuk tetap tenang dan disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19.
Presiden juga meminta masyarakat untuk mengurangi aktivitas yang tidak perlu.
“Saya meminta masyarakat untuk tetap tenang, disiplin menjaga protokol kesehatan, dan kurangi aktivitas yang tidak perlu,” kata Presiden Jokowi seperti dikutip dari unggahan akun instagram resmi @jokowi, hari ini.
Presiden mengatakan pandemi COVID-19 di Indonesia, sebagaimana perkiraan, sedang menanjak dengan angka kasus positif harian yang mendekati puncak kasus seperti pada Juli 2021. Virus Corona varian Omicron, kata Presiden, memiliki tingkat penularan yang tinggi, namun tingkat fatalitasnya lebih rendah dibandingkan varian Delta.
Presiden mengingatkan agar masyarakat yang belum divaksin, untuk segera mendapatkan vaksin.
“Bagi yang sudah divaksin lengkap dan sudah waktunya untuk disuntik vaksin penguat, booster, agar segera vaksin booster,” ujar Presiden.
Pada Sabtu (12/2), kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Indonesia bertambah 55.209 kasus, sehingga secara akumulasi sejak Maret 2020 hingga saat ini, total kasus terkonfirmasi positif di Indonesia mencapai 4,7 juta kasus, sebagaimana data Satuan Tugas Penanganan COVID-19.
Sedangkan kasus aktif per Sabtu (12/2) bertambah 22.532 kasus. Adapun jumlah masyarakat yang sudah mendapat dosis lengkap vaksin COVID-19 adalah 135,2 juta, sementara yang sudah mendapatkan vaksin penguat atau booster sebesar 6,8 juta.
Baca Juga: 10 Panduan dan Cara Isolasi Mandiri di Rumah untuk OTG dan Pasien Covid-19 Gejala Ringan
Berita Terkait
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Korupsi Wastafel Rp43,59 Miliar saat Pagebluk Covid-19, SMY Ditahan Polisi
-
Katanya Ekonomi Tumbuh 5,12 Persen, Kok BI Pakai Skema saat Covid-19 demi Biayai Program Pemerintah?
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis