Suara.com - KASAD Jenderal Dudung Abdurachman belum lama ini bertemu ulama kharismatik Habib Luthfi bin Yahya. Dalam pertemuan itu, keduanya membahas soal kelompok intoleran.
Pembahasan soal kelompok intoleran itu dibahas Jenderal Dudung saat Habib Luthfi hadir memenuhi undangannya.
Melansir Terkini.id -- jaringan Suara.com, dalam pertemuan itu, Jenderal Dudung menyampaikan ke Habib Luthfi bahwa saat ini tengah berkembang ideologi kelompok-kelompok intoleran di Indonesia yang mencoba merongrong Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI serta UUD 1945.
Adapun pertemuan antara Dudung dan Habib Luthfi itu ditayangkan kanal YouTube tvOneNews, seperti dilihat pada Minggu 13 Februari 2022.
"Kelompok intoleran tentu gerakan-gerakan yang mencoba merongrong Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI serta UUD 1945, merupakan 4 pilar kebangsaan yang harus kita jaga," ujar Dudung.
Maka dari itu, kata Dudung, dirinya berharap agar semua elemen masyarakat memegang teguh 4 pilar kebangsaan tersebut.
"Agar Indonesia tidak goyah dan jatuh ke tangan perusak persatuan dan kesatuan," tuturnya.
Selain itu, Jenderal Dudung juga mengaku telah memerintahkan anggotanya untuk mencari tahu di mana saja lokasi kelompok intoleran berada dan memantau kegiatan mereka.
"Sehingga kita akan tahu tindakan apa yang harus kita lakukan selanjutnya," ungkapnya.
Baca Juga: Ini yang Bikin Geng Motor Nekat Bacok Anggota Pemuda Pancasila di Sukabumi
Lebih lanjut, Dudung juga menegaskan bahwa tidak ada tempat untuk gerakan kelompok intoleran di Indonesia.
"Mau itu bertameng agama, organisasi, kesukuan, atau jelas-jelas kelompok separatis yang baru-baru ini sudah menewaskan anggota saya 3 orang di Papua," ucapnya.
Ia juga mengatakan, jika perkembangan gerakan kelompok intoleran dan radikealisme sudah sangat cepat.
"Karena memang perkembangan itu melalui media sosial dan kegiatan-kegiatan lainya, sesuai dengan Rapim Kemhan bahwa ini sudah masuk ke semua elemen (masyarakat)," tandasnya.
Mengutip Hops.id, adapun Habib Luthfi dalam pertemuan itu berpesan kepada Jenderal Dudung untuk tidak memberi peluang kepada kelompok intoleran berkembang di Indonesia.
"Jangan beri peluang sejengkal pun kepada kelompok intoleran," tegasnya.
Berita Terkait
-
Gus Nur sebut Jendral TNI Dudung Abdurrachman Menista Allah, Dendam Setengah Mati Karena Ini
-
Berdialog Jarak Jauh, KSAD Dudung Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Dengan KSAD Australia
-
Kasad Jenderal Dudung: Indonesia-Australia Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Angkatan Darat
-
Guntur Romli: Pernyataan Jandral Dudung soal 'Tuhan Bukan Orang Arab' Dipelintir, Pelakunya Gerombolan Penyerang Ahok
-
Ini yang Bikin Geng Motor Nekat Bacok Anggota Pemuda Pancasila di Sukabumi
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Keluar Penjara Dalih Operasi Ambeien, Kejagung Klaim Nadiem Makarim Tetap Diborgol Selama di RS
-
Kejagung Siap Lawan Nadiem Makarim di Sidang Praperadilan Kasus Chromebook Besok, Bakal Ada Kejutan?
-
MQK Internasional Perdana di Indonesia, Menag Soroti Ekoteologi untuk Atasi Krisis Iklim
-
Aksi Bobby Razia Truk Pelat Aceh Dikecam Pimpinan DPR: Kita Ini NKRI, Tidak Boleh Ada Ego Daerah!
-
Jokowi Beri Arahan ke Petinggi PSI di Bali, Resmi Jadi Ketua Dewan Pembina?
-
Bongkar Borok Kemenag Lewat 5 Saksi, KPK: Kuota Petugas Haji Diduga juga Disalahgunakan!
-
Tragedi Al Khoziny Disorot Dunia, Media Asing Laporkan Kepanikan Orang Tua dan Penyelamatan Santri
-
Ngamuk Kontrak Sekuriti tak Diperpanjang, Pria di Serang Ajak 3 Teman Rusak Aset Pabrik
-
HUT ke-80 TNI 2025 Kapan? Monas Jadi Etalase Kekuatan Pertahanan Bangsa
-
Terima Keluhan Petani, Pimpinan DPR Janji Dorong Pemerintah Bentuk Badan Reforma Agraria