Suara.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat yang vaksin Covid-19-nya belum komplit untuk segera menuntaskannya. Pasalnya, sejauh ini sebagian besar kasus pasien meninggal dunia akibat vaksinnya belum dua dosis.
Budi mengatakan sebanyak 60 persen pasien Covid-19 yang wafat belum divaksinasi atau yang belum lengkap. Hal serupa juga terjadi pada pasien yang masuk intensive care unit.
"Jadi bapak/ibu tolong bantu saudara-saudara kita agar segera divaksinasi. Karena itu tadi 60 persen yang wafat itu belum divaksinasi atau vaksinasi belum lengkap," kata Budi melalui konferensi pers yang disiarkan saluran YouTube Sekretariat Presiden, Senin (14/2/2022).
Budi menyebut hingga saat ini baru ada tujuh provinsi yang vaksinasinya sudah lengkap dua dosis. Sementara empat provinsi, yakni Jakarta, Bali, Yogyakarta, dan Kepulauan Riau yang vaksin dua dosis untuk lansianya baru mencapai 70 persen.
"Itu akibatnya mereka amunisinya kuat, kalau nanti datang Omicron ya, yang kena Insyaallah tidak masuk rumah sakit dan tidak wafat," katanya.
Kemudian, Budi juga menyampaikan ada 10 juta lebih penduduk yang melewati masa dari dosis pertama ke dosis kedua yakni di atas tiga bulan. Lalu ada 2,5 juta penduduk yang terlambat di atas enam bulan.
Budi meminta kepada penduduk yang sudah terlambat melakukan vaksin dosis kedua, untuk segera mengulangi dari vaksin pertama.
"Jadi bapak, ibu, teman-teman saudara-saudaranya yang sudah divaksin pertama kali belum lengkap kemudian tidak vaksinasi kedua itu ada 2,5 juta di seluruh Indonesia, cepet suruh ulangi lagi vaksinasinya, kita toh banyak vaksinnya."
Baca Juga: Menkes Prediksi Kasus Covid-19 di Jakarta Dan Bali Akan Segera Turun
Berita Terkait
-
Bakal Rombak Sistem Rujukan BPJS, Menkes Budi Tak Mau Bertele-tele: Nanti Pasien Keburu Wafat
-
Menkes Wacanakan Kelas Standar Bagi Peserta BPJS: Nggak Usah Cover yang Kaya, Fokus yang Bawah Aja
-
Pemerintah Dorong Investasi Lab & Rapid Test Merata untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
-
Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Pramono Anung Kukuhkan 1.005 Pelajar Jadi Duta Ketertiban: Jadi Mitra Satpol PP
-
Hormati Putusan MK, Polri Siapkan Langkah Operasional Penataan Jabatan Eksternal
-
Istana Pastikan Patuhi Putusan MK, Polisi Aktif di Jabatan Sipil Wajib Mundur
-
Polemik Internal Gerindra: Dasco Sebut Penolakan Budi Arie Dinamika Politik Biasa
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
400 Tersangka 'Terlantar': Jerat Hukum Gantung Ratusan Warga, Termasuk Eks Jenderal!