Suara.com - Saiful Muzani Research & Consulting (SMRC) merilis hasil survei terbarunya, Selasa (15/2/2022) terutama soal elektabilitas figur sebagai presiden di wilayah Jawa Barat. Berdasarkan top of mind atau jawaban spontan nama Ridwan Kamil berada di urutan teratas dipilih sebagai presiden dari hasil survei tersebut.
"Ridwan Kamil mendapat dukungan 13 persen, seimbang dengan Anies Baswedan 12,2 persen, Prabowo Subianto 12 persen, dan Ganjar Pranowo 10,7 persen," kata Manager Program SMRC, Saidiman Ahmad dalam paparan daringnya, Selasa.
Sementara itu, nama-nama tersebut disusul oleh Sandiaga Uno 2,3 persen, kemudian ada nama Jokowi dengan 1,7 persen Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 1,3 persen, Dedi Mulyadi bernama 1 persen.
Kemudian, ada Erick Thohir dengan angka 0,7 persen, Susi Pudjiastuti dengan angka 0,5 persen, lalu Airlangga Hartarto dengan angka 0,4 persen. Gatot Nurmatyo dengan angka 0,3 persen, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok 0,2 persen, dan Tri Rismaharini dengan angka 0,2 persen.
Adapun nama-nama lainnya hanya memperoleh suara atau keterpilihan 0,1 persen saja.
Kendati begitu, jumlah responden atau warga yang tidak menyatakan pilihannya ada 43,2 persen.
"Ada 43,2 persen warga Jawa Barat yang belum dapat menyebutkan pilihan presiden secara spontan," tuturnya.
Adapun untuk diketahui, survei ini dilakukan pada periode 5-8 Februari 2022 dengan melalui saluran telepon. Pemilihan sampel dilakukan metode double sampling dengan jumlah sampel sebanyak 640 dan random digit dialing (RDD) sebanyak 161.
Total sampel hasil kombinasi 2 metode tersebut sebanyak 801 responden. Adapun, margin of error survei diperkirakan ± 3,5% pada tingkat kepercayaan 95%.
Baca Juga: Survei SMRC: Elektabilitas PDI Perjuangan di Jawa Barat Ditempel Ketat Gerindra dan PKS
Berita Terkait
-
Survei SMRC: Sama-sama di Atas, Elektabilitas PDIP dan Gerindra Relatif Seimbang di Jawa Barat
-
Survei SMRC; Mayoritas Warga Jawa Barat Tersinggung dengan Arteria Dahlan yang Minta Kajati Berbahasa Sunda Dipecat
-
Survei SMRC: Kasus Arteria Dahlan Berefek Negatif Terhadap Elektablitas PDI Perjuangan di Jawa Barat
-
Bicara Soal Niat Maju Capres 2024, Ridwan Kamil: Itu Takdir yang Tidak Bisa Diprediksi
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu