Suara.com - Sejak tahun 1980-an, warga Muara Angke, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.
Sudah bertahun-tahun lamanya, mereka mengeluhkan masalah itu, tetapi belum didapatkan solusi.
Selama ini, untuk mencukupi kebutuhan air minum, mereka terpaksa membeli air isi ulang atau air dalam botol.
Hari ini, puluhan warga dari Blok Limbah, Blok Eceng, Blok Empang, menyampaikan aspirasi di depan kantor gubernur Jakarta.
Mereka berharap pemerintah segera merealisasikan pelayanan air bersih yang selama ini dinanti-nantikan.
Warga membawa jeriken kosong sebagai simbol protes kepada pemerintah.
Beni Sadar merupakan salah satu warga Blok Eceng yang ikut unjuk rasa di depan balai kota.
Dia mengatakan air bersih merupakan hak warga negara. Pemerintah harus memenuhi kebutuhan itu.
"Kami di tiga kampung ini dipaksa kaya untuk beli air bersih, kalau bukan pemprov lagi sama siapa pak. Karena masalah air bersih kebutuhan hak warga negara," katanya.
Baca Juga: Geruduk Kantor Anies Bawa Jerigen Kosong, Puluhan Warga dari 3 Kampung Minta Layanan Air Bersih
Warga tiga blok itu selain membawa jeriken kosong, juga membawa surat pengajuan pelayanan air bersih kepada pemerintah Jakarta.
Nurweni seorang warga Blok Eceng mengungkapkan sampai sekarang layanan air bersih dari pemerintah belum masuk kampungnya.
Layanan air bersih yang ada di sana hanya satu kios komersial yang dibangun tahun 2020.
Kedatangan warga diterima oleh Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Afan Adriansyah Idris.
Afan mengatakan pemerintah akan merealisasikan distribusi air bersih melalui kios-kios kepada warga Blok Limbah, Blok Eceng, dan Blok Empang tahun ini.
Afan mengatakan pemerintah sebenarnya sudah merencanakan penempatan kios air bersih di tiga kampung itu.
Berita Terkait
-
Warga Jakarta Siap-siap, PAM Jaya Bakal Gali 100 Titik untuk Jaringan Pipa di 2026
-
PWNU DKI Ingatkan soal Transformasi PAM Jaya: Jangan Sampai Air Bersih Jadi Barang Dagangan
-
Telkom Hadirkan Fasilitas Air Bersih bagi Masyarakat Adat Bonokeling di Banyumas
-
28 Juta Warga RI Kesulitan Akses Air Bersih, BUMN Gotong Royong Ikut Bantu
-
IPA Pesanggarahan Resmi Beroperasi, Sambungkan Layanan Air Bersih ke 45 Ribu Pelanggan Baru
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
Pilihan
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
Terkini
-
SPI: Tanpa Reforma Agraria, Program Prabowo Bisa Jadi 'Beban Negara'
-
Game Changer! DPR 'Ketok Palu' Bentuk Pansus Khusus Selesaikan Konflik Agraria
-
Usut Korupsi Chromebook, Kejagung Periksa Menpan RB Azwar Anas
-
DPR Bahas Revisi UU BUMN, Dasco Ungkap Wacana Kementerian BUMN Jadi Badan
-
Tak Terima Hendak Ditinggal, Suami di Kebon Jeruk Jerat Leher Istri Pakai Tali Tas Hingga Tewas
-
Perhatikan Pemilihan Bahan Sampai Makanan Siap Disantap, Ini Tips Cegah Kasus di Program MBG
-
Perkuat Akses Keuangan Daerah yang Inklusif, Kemendagri dan OJK Bersinergi
-
Sidang Patok Tambang Memanas: Tanggal BAP 'Ajaib', Saksi Kebingungan Dikejar OC Kaligis!
-
Buntut Anggaran Tangsel Dikuliti Leony, Harga Jam Tangan Wali Kota Benyamin Davnie jadi Sorotan
-
'Geruduk' Istana di Hari Tani, Petani Sodorkan 6 Tuntutan Keras untuk Prabowo: Cabut UU Cipta Kerja!