Suara.com - Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan gencatan senjata sementara di kota pelabuhan utama Ukraina, yakni Mariupol, Sabtu (5/3/2022), yang telah dikepung selama berhari-hari.
Rusia mengonfirmasi gencatan sementara diberlakukan untuk memungkinkan pembuatan jalur kemanusiaan agar warga sipil di kota tersebut bisa mengungsi.
"Gencatan senjata mulai berlaku pada pukul 02.00 (waktu setempat) dan akan mencakup Mariupol dan kota kecil terdekat Volnovakha," demikian dilaporkan media pemerintah Rusia.
Mykhailo Podolyak, penasihat kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, melalui Twitter pada hari yang sama, mengatakan koridor evakuasi sedang disiapkan sejak gencatan senjata diberlakukan.
Gencatan senjata dan pembuatan jalur evakuasi itu dilakukan setelah adanya pertemuan putaran kedua antara delegasi Ukraina dengan Rusia awal pekan ini.
Selama berhari-hari, militer Rusia telah mengepung Mariupol, kota besar di tenggara Laut Azov. Kota penting yang strategis itu tetap berada di tangan Ukraina, tetapi dewan kota menuduh Rusia menciptakan “bencana kemanusiaan” dan menghambat pasokan makanan.
Pasukan Rusia sendiri mengalami kemajuan penting dalam kampanye militer dalam beberapa hari terakhir, yakni dengan menguasai kota Kherson, serta pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa.
Meskipun Ukraina telah mempertahankan kendali atas Mariupol, Kharkiv dan Sumy di timur laut dan Chernihiv di utara, "sangat mungkin" bahwa keempat kota itu telah dikepung oleh pasukan Rusia, menurut kementerian pertahanan Inggris.
Presiden Ukraina Zelenskyy diperkirakan mengadakan panggilan konferensi video dengan para senator AS dan beberapa anggota DPR pada Sabtu pagi. Hal tersebut dikonfirmasi berbagai sumber dan pemberitahuan dari Kaukus Ukraina bipartisan di Capitol Hill.
Baca Juga: GSBI: Setop Operasi Militer Rusia! AS - NATO Harus Berhenti Menghasut Perang di Ukraina
Dalam seruan emosional Sabtu pagi waktu setempat, Zelenskyy mengkritik NATO karena menolak zona larangan terbang, dengan alasan keputusan itu memberi Rusia "lampu hijau" untuk terus menembaki Ukraina.
Dia meminta aliansi militer dari 30 negara, termasuk AS, untuk melarang semua pesawat tidak sah terbang di atas Ukraina.
AS dan pejabat lainnya telah menolaknya, dengan mengatakan hal itu dapat menyebabkan konfrontasi langsung dengan militer Rusia dan berisiko meningkatkan perang yang lebih luas di Eropa.
Berita Terkait
-
GSBI: Setop Operasi Militer Rusia! AS - NATO Harus Berhenti Menghasut Perang di Ukraina
-
Sedih! Kisah Bocah di Ukraina Harus Tinggalkan Ayahnya di Kyiv, Demi Mengungsi ke Polandia
-
Senator Irlandia Kritik Pedas Sikap Eropa yang Pilih Kasih Soal Rusia dengan Israel: Mandat Moral Kalian Telah Hancur
-
Dampak Konflik Rusia dan Ukraina, Sejumlah Pabrik BMW Terpaksa Berhenti Produksi
-
Ejaan Ibu Kota Negara Ukraina Mana yang Benar, Kyiv atau Kiev? Jangan Salah Tulis, Ini Penjelasan Selengkapnya!
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
DPRD DKI Dukung Pramono Tambah Rute LRT hingga PIK2: Perkuat Konektivitas di Utara Jakarta
-
Pemangkasan TKD Diprotes Gubernur, Sultan Sebut Itu Bentuk Kepedulian dan Tanggung Jawab Politik
-
Atraksi Binturong 'Berkaki Lima' Jadi Primadona di Malam Perdana Ragunan Zoo
-
Antusiasme Pengunjung Ragunan Malam di Luar Dugaan, Kadis Pertamanan: Saya Kaget!
-
Uji Coba Wisata Malam Ragunan: Nostalgia Masa Kecil di Bawah Bintang!
-
93 KK di Kampung Nelayan Indramayu Mendapatkan Layanan Sambung Listrik Gratis dari PLN
-
Modal Rp 20 Ribu, Pria Ini Bikin Geger Pasar Malam Usai Sabet Dua Sepeda Listrik Sekaligus
-
Mengenang Kejayaan Grand Mall Bekasi, Dulu Primadona Kini Sepi Bak Rumah Hantu
-
4 Fakta Tutupnya Grand Mall Bekasi, Kalah Saing hingga Tinggalkan Kenangan Manis
-
Agustina Wilujeng: Kader Posyandu Adalah Garda Terdepan Kesehatan Warga Semarang