Suara.com - Serangan Rusia ke Ukraina kembali mengguncang perekonomian global yang baru saja merangkak pulih dari dampak pandemi corona. Bagaimana perkembangan selanjutnya masih sulit ditebak. Opini editor DW Henrik Böhme.
Krisis dan peperangan bisa mengubah banyak hal. Kadang-kadang juga mengubah semuanya.
Setelah Perang Dunia Kedua tercipta sebuah tata dunia baru, antara lain dengan pembentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Tujuannya adalah untuk mencegah pecahnya kembali perang dunia yang punya dampak begitu hebat.
Pandemi corona semoatg berkembang menjadi krisis global, sekaligus mengubah cara kita bekerja dengan pemanfaatan teknologi ddigital, misalnya home office.
Lalu sekarang, perang di Ukraina, yang belum diketahui kapan dan bagaimana akan berakhir, dan sejauh mana pemimpin di Kremlin siap mempertaruhkan segalanya.
Yang kira ketahui adalah, perang ini kembali menyatukan negara-negara Barat, yang memutuskan sanksi luas.
Akibatnya, nilai tukar amta uang Rusia, Rubel, terjun bebas. Banyak investor menarik diri. Tapi apakah sanksi bisa mengubah situasi?
Apakah sanksi benar-benar berdampak pada orang-orang yang ditargetkan, atau justru berdampak pada pada masyarakat banyak?
Baca Juga: Foto-foto Warga Ukraina di Tengah Kerusakan Tempat Tinggal Mereka
Negara-negara di Eropa Barat, yang tergantung pada impor minyak dan gas dari Rusia, khawatir sektor industrinya akan terdampak. Warga Eropa cemas melihat ke depan pada musim dingin berikutnya, apakah rumah mereka masih bisa dihangatkan?
Di pompa bensin, dampak ekonomi perang sudah lama terasa, harga bensin hampir setiap hari mencatat rekor baru.
Skenario krisis ekonomi Banyak pengamat mulai bertanya, kapan harga minyak mentah di pasaran akan menyentuh 200 dolar per barel. Inflasi juga akan menjadi masalah besar, karena tidak ada alasan bahwa harga-harga dalam waktu dekat akan turun lagi.
Yang terjadi adalah sebaliknya. Semua indikasi itu mengarah ke situasi kiris ekonomi global. Padahal kas dana di banyak negara sudah terkuras akibat pandemi.
Lalu bagaimana negara bisa membiayai program-program pembangunan baru untuk menopang pertumbuhan ekonomi?
Di ibukota-ibukota Eropa saat ini sedang dirancang langkah-langkah untuk membebaskan diri dari minyak dan gas Rusia. Bukan hal mudah, karena persiapannya perlu waktu, dan tentu biayanya tidak akan murah.
Berita Terkait
-
Ingin Foto Secantik "It Girl"! Sontek 5 Pose Selfie ala Jang Wonyoung IVE!
-
Cetak Sejarah, Kapten Timnas Futsal Putri Minta Maaf Persembahkan Perak SEA Games 2025
-
LPSK Ungkap Banyak Tantangan dalam Pelaksanaan Restitusi bagi Korban Tindak Pidana
-
Punya Dana 90 Juta Bisa Beli Mobil Bekas Apa? Jangan Cuma Lirik Avanza
-
5 Pelembap Wajah Halal untuk Usia 50-an, Mudah Dicari di Offline atau Online Shop
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Begini Kata DPP PDIP Soal FX Rudy Pilih Mundur Sebagai Plt Ketua DPD Jateng
-
Mendagri Tito Sudah Cek Surat Pemerintah Aceh ke UNDP dan Unicef, Apa Katanya?
-
Terjebak Kobaran Api, Lima Orang Tewas dalam Kebakaran Rumah di Penjaringan!
-
Kayu Gelondongan Sisa Banjir Sumatra Mau Dimanfaatkan Warga, Begini Kata Mensesneg
-
SPPG Turut Berkontribusi pada Perputaran Ekonomi Lokal
-
Dukung Program MBG: SPPG di Aceh, Sumut, dan Sumbar Siap Dibangun Kementerian PU
-
Mendagri Tito Jelaskan Duduk Perkara Pemkot Medan Kembalikan Bantuan Beras 30 Ton ke UAE
-
Minggu Besok, Pesantren Lirboyo Undang Seluruh Unsur NU Bahas Konflik Internal PBNU
-
Kementerian PU Tandatangani Kontrak Pekerjaan Pembangunan Gedung SPPG di 152 Lokasi
-
Eks Mensos Tekankan Pentingnya Kearifan Lokal Hadapi Bencana, Belajar dari Simeulue hingga Sumbar