Suara.com - Mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mewanti-wanti para tokoh elite politik.
Fahri Hamzah mengimbau agar para tokoh politik di Indonesia tidak menjerumuskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait isu penundaan Pemilu 2024.
Menurutnya, isu penundaan Pemilu 2024 merupakan gerakan yang merusak demokrasi dan melanggar konstitusi.
"Hal ini juga berpotensi merusak masa depan kenegarawanan dari Presiden Jokowi. Kita harus tau batas konstitusional kita yang telah menjadi budaya dan ritual," kata Fahri, seperti dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Jumat (11/3/2022).
Fahri Hamzah khawatir apabila Jokowi dijerumuskan melalui isu penundaan Pemilu 2024.
Lebih lanjut, Fahri mengaku ingin melihat Jokowi mengakhiri masa jabatannya sebagai pemimpin Indonesia yang baik.
Menurut Fahri, Presiden Jokowi dikenal karena patuh dan taat kepada konstitusi.
"Sehingga, beliau bisa dikenal nama besar dan kenegarawanannya karena patuh dan taat kepada jadwal konstitusi kita," bebernya.
Fahri mengingatkan kepada para tokoh yang mewacanakan penundaan Pemilu 2024 untuk memikirkan hal tersebut.
Baca Juga: Kelompok Pemuda di Sumut Galang Dana, Ini Tujuannya
"Tolong dipikirkan secara matang. Jangan sampai nafsu mengalahkan akal sehat. Jangan ngawur dan sembrono," ujarnya.
Sebelumnya, beberapa tokoh mengungkapkan agar pelaksanaan Pemilu 2024 diundur.
Seperti diketahui, Muhaimin Iskandar mengusulkan penundaan jadwal pelaksanaan Pemilu 2024.
Cak Imin mengusulkan agar Pemilu 2024 diundur selama 1 tahun atau 2 tahun.
Ia beralasan hal tersebut bertujuan agar momentum perbaikan ekonomi tidak hilang dan tidak terjadi pembekuan ekonomi.
Usulan penundaan pemilu juga disetujui oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Berita Terkait
-
Mantap! Survei Y-Publica Sebut 81,5 Persen Publik Ingin Pemilu 2024 Digelar Sesuai Jadwal
-
Kelompok Pemuda di Sumut Galang Dana, Ini Tujuannya
-
Bambang Susantono Jadi Pimpinan IKN, Pengamat: Jangan Sampai Terseret Pusaran Tekanan Bisnis Politik
-
Jokowi Minta Pembangunan IKN Nusantara Turut Libatkan Warga Kaltim
-
Ini Perintah Jokowi kepada Jajarannya soal Pembangunan IKN Nusantara
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Pramono Anung Kukuhkan 1.005 Pelajar Jadi Duta Ketertiban: Jadi Mitra Satpol PP
-
Hormati Putusan MK, Polri Siapkan Langkah Operasional Penataan Jabatan Eksternal
-
Istana Pastikan Patuhi Putusan MK, Polisi Aktif di Jabatan Sipil Wajib Mundur
-
Polemik Internal Gerindra: Dasco Sebut Penolakan Budi Arie Dinamika Politik Biasa
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
400 Tersangka 'Terlantar': Jerat Hukum Gantung Ratusan Warga, Termasuk Eks Jenderal!