Suara.com - Hewan peliharaan sering kali dianggap sebagai keluarga dan diperlakukan serta dicintai seperti anak-anak.
Seorang perempuan harus merelakan anjingnya yang bernama Snowball di mana tewas dipukuli nakes saat ia berada di pusat karantina Covid-19.
Melansir dari World of Buzz, Yi Zhi Xue Qiu dari Provinsi Guangdong di Tiongkok, melalui akun Weibo-nya membagikan detail insiden tersebut.
“Kami (dia dan pacarnya) telah memelihara anjing itu bersama selama 3 tahun 3 bulan. Itu sudah menjadi bagian dari keluarga kami tetapi sekarang telah meninggal secara tragis di rumahnya sendiri,” tulisnya.
Semuanya berawal ketika Yi Zhi Xue Qiu dikirim ke pusat karantina pada 2 Maret, setelah pacarnya dinyatakan positif Covid-19. Dia tidak diizinkan untuk membawa Snowball, bersamanya sehingga terpaksa meninggalkan anjing tersebut di rumah.
Ketika dia berada di pusat karantina, petugas kesehatan pergi ke apartemennya untuk membersihkan ruangan. Mereka kemudian bertemu dengan Snowball yang ketakutan dan menggonggong.
Dalam rekaman CCTV yang dibagikan ke Twitter, 2 petugas kesehatan terlihat mendekati Snowball saat menggonggong dan mundur ke sudut. Saat Snowball mencoba lari dari mereka, mereka kemudian memukuli Snowball sampai mati dengan alat seperti batang logam panjang.
Meskipun tidak dapat benar-benar melihat banyak dalam video, rengekan memilukan Snowball dan jeritan ketakutan serta rasa sakitnya dapat terdengar dengan jelas.
Peristiwa tersebut telah ditanggapi pihak berwenang.
Baca Juga: Kronologis Mobil Daus Mini Dikejar Polisi karena Pakai Plat Nomor Polisi Palsu, Ditangkap di Depok
“Kami telah meminta maaf kepada pemilik anjing dan akan menasihati dan menangguhkan para pekerja,” ungkap pihak berwajib.
Sejak saat itu, Yi Zhi Xue Qiu menyerukan keadilan tidak hanya untuk Snowball tetapi semua hewan peliharaan lain yang telah dibunuh oleh petugas kesehatan selama pandemi Covid-19.
“Mengapa Pemerintah Kota Huizhou tidak memiliki rencana darurat untuk hal-hal seperti itu? Atau apakah rencana darurat untuk membunuh hewan peliharaan tidak peduli apakah pemiliknya terinfeksi atau tidak, selama hewan peliharaan itu dikarantina?” ungkap Yi Zhi Xue Qiu.
"Untuk Snowball saya dan jutaan orang lainnya, saya mohon Anda untuk bergabung dengan saya dalam membela hak pemilik hewan peliharaan," imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Cukai Minuman Manis Ditunda, Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kesehatan Anak?
-
Sekolah Kembali Normal, Gubernur DKI Pastikan Korban Kecelakaan Mobil MBG Ditangani Maksimal
-
Kerugian Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Ditanggung Asuransi, Pramono Pastikan Pasokan Pangan Aman
-
Tak Ambil Pusing Perpol Dianggap Kangkangi Putusan MK, Ini Kata Kapolri
-
Sengkarut Tanah Tol: Kisah Crazy Rich Palembang di Kursi Pesakitan
-
MIND ID Komitmen Perkuat Tata Kelola Bisnis Berintegritas dengan Berbagai Program Strategis
-
DPR Ajak Publik Kritisi Buku Sejarah Baru, Minta Pemerintah Terbuka untuk Ini...
-
Mengurai Perpol 10/2025 yang Dinilai Tabrak Aturan, Dwifungsi Polri Gaya Baru?
-
Bareskrim: Mayoritas Kayu Gelondongan Banjir Sumatra Diduga dari PT TBS
-
Tolak Bantuan Asing untuk Sumatra, Prabowo: Terima Kasih, Kami Mampu!